BANTENRAYA.COM – Wakil Gubernur atau Wagub Banten Andika Hazrumy membuka secara workshop guru pendidikan anak usia dini (PAUD) yang digelar Himpaudi Banten di Plaza Aspirasi, KP3B, Kota Serang, akhir pekan kemarin.
Dalam sambutannya, Wagub Banten meminta para pendidik atau guru saat ini dapat beradaptasi dengan dunia baru pada era milenial.
Hal tersebut dimaksudkan Wagub Banten agar pendidikan tetap bisa berselancar di atas gelombang pergeseran.
Baca Juga: SD dan SMP di Depok Gelar PTM Terbatas 100 Persen Mulai Hari Ini, Ini Aturannya
“Bukan tenggelam di bawah. Sistem pendidikan mesti berpacu mengimbangi perubahan,” kata Andika.
Menurutnya, hal baru yang muncul hari ini, di era percepatan informasi seperti sekarang, akan menjadi usang dalam tempo kurang dari dua tahun.
Menariknya, kata dia, para murid masa kini bisa luwes menyesuaikan diri dengan percepatan itu.
“Ini sekaligus tantangan bagi kita para guru, terlebih pendidik PAUD yang mendidik anak-anak usia dini,” ujarnya.
Orang nomor dua di Banten ini menilai, sebagian besar guru kesulitan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut.
Baca Juga: Viral! Istri Histeris Pergoki Suami Bareng Selingkuhan, Tendang Mobil Si Pelakor Lari Terbirit-birit
Alih-alih menghakimi murid zaman sekarang mengalami attention deficit disorder, atau gangguan kemerosotan perhatian yang disebabkan oleh konsumsi internet pada gadget.
Kata Andika, hal itu justru terjadi sesungguhnya karena murid mengalami kebosanan karena guru dan sekolahnya ketinggalan zaman.
Masih kata Andika, pada dasarnya anak-anak memiliki hasrat ingin tahu dan belajar.
Baca Juga: Banyak Yang Membencinya, Rachel Vennya Akui Masih Ada Segelintir Pendukung
Hasrat itu padam, lanjutnya, karena gurunya mengajar dengan kebiasaan zaman manual.
Tantangannya, kata dia, adalah bagaimana guru dan sekolah menjadikan belajar menarik, menyenangkan dan menawarkan pengalaman menantang
Itu sebagaimana ditawarkan game online yang membuat anak-anak kerasan dan kecanduan.
Baca Juga: Kopdar Komunitas Calya Sigra Club Banten Dianjurkan Bawa Istri
Meski begitu, sambung Wagub Banten, gawai tidak bakal menggantikan peran guru dan sekolah tradisional.
Hal yang harus dilakukan adalah guru mesti proaktif melengkapi pembelajaran anak menggunakan piranti mobile.
“Model pembelajaran elektronik, malahan menawarkan alternatif yang terjangkau bagi pendidikan tradisional,” ungkapnya.
Baca Juga: Sudah Menikah 24 Kali, Vicky Prasetyo Di-blacklist KUA
Ketua Himpunanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini atau Himpaudi Banten Yayah Rukiyah mengatakan, pelatihan pendidik PAUD ini merupakan program pertama yang diselenggarakan.
Dalam pelatihan tersebut, guru atau pendidik PAUD untuk menerapkan pembelajaran kreatif, inovatif dan berbasis proyek.
Pembelajaran baca tulis dan berhitung (calistung) tidak boleh diberikan oleh anak usia dini, tetapi pendidik dan tenaga kependidikan menerapkan pembelajaran berbasis project. ***


















