BANTENRAYA.COM – Kementerian Agama atau Kemenag RI mendorong kolaborasi antara kampus Universitas Islan Negeri Sultan Maulana Hasanuddin atau UIN SMH Banten dengan Pemerintah Provinsi Banten dalam menyelesaikan persoalan umat.
UIN SMH Banten, lewat ilmu pengetahuan dan riset yang dilakukan, diharapkan bisa mengidentifikasi masalah-masalah umat dan menghadirkan solusinya.
Demikian disampaikan Sekjen Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin, saat menyampaikan orasi ilmiah saat Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Dies Natalis Ke-63 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dengan tema
“Memadu Tradisi dan Inovasi Menuju UIN Banten Berdaya Saing Global” di Auditorium UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten kampus 2 di Curug, Kota Serang, Senin, 27 Oktober 2025.
“Kita harus membantu pemerintah mengatasi kemiskinan ekstrem, stunting, dan masalah lainnya,” katanya.
BACA JUGA: Pertahankan Akreditasi Unggul, UIN SMH Banten Targetkan Cetak 50 Guru Besar Tahun 2029
Kamaruddin Amin mengatakan, kemajuan sebuah bangsa sangat berkorelasi dengan keberadaan perguruan tinggi berkualitas di negara tersebut.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa memiliki kampus-kampus unggul. Indonesia sendiri memiliki PTKIN yang menjaga nilai Islam yang inklusif.
Saat ini, kampus sudah tidak memadai lagi hanya melakukan aktivitas mengajar dan melakukan penelitian, kampus juga harus turun ke masyarakat dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.
“Kampus harus menunjukkan kontribusi secara riil dalam masyarakat,” katanya.
Kamaruddin Amin pun berharap UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ikut membantu Pemerintah Provinsi Banten menyelesaikan sejumlah persoalan yang hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah.
BACA JUGA: BLU UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Resmi Kelola Satuan Pendidikan
Misalnya, terkait stunting, kemiskinan, perceraian, hingga buta huruf al Quran.
“Kampus harus memastikan lingkungan tidak menghadapi masalah mendasar, baik ekonomi maupun sosial. Yang dilakukan bisa sederhana tapi harus riil, impact full,” katanya.
Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, kontribusi perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat Banten, karena itu, dia mengajak civitas akdemika UIN SMH Banten membangun kolaborasi yang lebih luas sehingga keilmuan yang ada di UIN SMH Banten benar-benar bisa menjawab persoalan di masyarakat.
“Silakan teliti APBD Banten dan temukan mana program yang benar-benar berdampak pada masyarakat dan mana yang tidak,” katanya.
Dimyati menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk memperkuat kerja sama dengan UIN SMH Banten dalam perumusan kebijakan strategis daerah.
BACA JUGA: Dies Natalis ke 63, UIN Banten Gelar MQK
Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peran sangat penting dalam membantu pemerintah mengidentifikasi persoalan dan menghadirkan solusi yang efektif.
Menurut Dimyati, keberadaan UIN SMH Banten telah memberikan manfaat besar bagi daerah, baik melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia maupun penguatan karakter religius masyarakat.
Ia menilai lulusan UIN memiliki dasar ilmu dan keagamaan yang sejalan dengan kebutuhan pembangunan daerah.
“Pemerintah Provinsi Banten berterima kasih kepada UIN SMH Banten karena telah mencetak generasi muda yang cerdas, berilmu, beriman, dan bertakwa. Identitas religius ini menjadi kekuatan yang membedakan UIN dengan kampus umum lainnya,” katanya.
Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Muhammad Ishom, mengatakan bahwa Dies Natalis Ke-63 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten diisi dengan aneka kegiatan mulai dari ziarah ne makam Maulana Hasanuddin Banten, musabaqoh qiroatul qutub untuk pelajar SMA, job fair, upacara Hari Santri, fun walk, hingga pemberian penghargaan kepada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
BACA JUGA: ACL Two Persib Bandung vs Selangor FC, Janji Berguinho untuk Buat Bobotoh Bergelora
Ia menargetkan UIN SMH Banten akan memiliki 50 guru besar pada tahun 2029 nanti. Saat ini UIN SMH Banten sudah memiliki 27 profesor dan secara bertahap terus menambah jumlahnya.
“Kita targetkan 50 guru besar pada tahun 2029,” kata Ishom.
Ishom mengatakan, saat ini UIN SMH Banten memiliki akreditasi perguruan tinggi unggul. Agar status tetap bertahan dan tidak turun status, maka UIN SMH Banten harus memiliki minimal 25 persen guru besar.
“Makanya yang mengajukan mutasi juga masih saya tahan,” kata Ishom.***



















