BANTEN RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten resmi menggelontorkan dana sebesar Rp159 miliar untuk membiayai pendidikan siswa SMA/SMK swasta melalui Program Sekolah Gratis. Total sebanyak 76.645 siswa akan menjadi penerima manfaat program yang menjadi salah satu janji politik Gubernur Andra Soni dan Wakil Gubernur A. Dimyati Natakusumah pada Pilkada 2024 lalu.
Penyaluran buku tabungan sebagai simbol pencairan bantuan dilakukan secara serentak, Jumat (18/7). Gubernur Banten Andra Soni menyerahkan langsung buku tabungan di SMA Nusantara Plus, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Di tempat berbeda, Wakil Gubernur A Dimyati Natakusumah menyerahkannya di SMK PGRI 3 Kota Serang.
“Selama tiga tahun ke depan, tugas anak-anak hanyalah belajar. Tidak perlu lagi ikut memikirkan biaya sekolah setiap bulan. Biarlah itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Banten,” kata Andra.
Menurutnya, pendidikan adalah hak dasar warga negara yang harus dijamin negara, bukan beban keluarga. Ia mengingatkan agar program ini dimanfaatkan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
“Namun, tanggung jawab belajar tetap ada di tangan anak-anak, dan orang tua harus ikut mengawasi agar benar-benar disiplin,” ujarnya.
Baca Juga: KKM Uniba di Pandeglang Kampanyekan Sekolah Ramah Anak
Di tempat terpisah, A Dimyati Natakusumah menambahkan bahwa program ini didorong oleh masih tingginya angka anak putus sekolah di jenjang menengah. Data menunjukkan, hampir 40 persen anak Banten tidak melanjutkan ke tingkat SMA/SMK, meski pada jenjang wajib belajar 9 tahun hanya 1 persen yang tidak bersekolah.
“Karena itu, kami membawa misi Sekolah Gratis untuk memastikan semua anak punya akses pendidikan 12 tahun. Ini bagian dari pembangunan demokrasi dan keadilan sosial,” ungkapnya.
Dimyati mengakui pelaksanaan program ini masih menghadapi tantangan, terutama terkait perbedaan kualitas antar sekolah swasta, baik dari segi fasilitas maupun pengajar. Namun ia menegaskan bahwa ini adalah awal yang penting untuk membenahi kesenjangan tersebut.
“Tentu ke depan kita akan terus evaluasi agar pelaksanaan program ini semakin baik, dan lebih baik lagi baik secara kualitas sekolah dan tenaga pendidiknya,” jelas Dimyati.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi menyampaikan bahwa, penerima manfaat program ini tersebar di berbagai jenjang: 17.183 siswa SMAS, 56.880 siswa SMKS, dan 2.582 siswa SKhS. Jumlah tersebut merupakan siswa baru Tahun Ajaran 2025/2026.
“Dalam program sekolah gratis ini, buku rekening siswa akan dibagikan seluruhnya pada Agustus setelah proses input data selesai di Dapodik Kemendikdasmen. Kami targetkan, pada bulan September dana bantuan pendidikan sudah bisa diterima oleh sekolah,” jelas Deden.
Baca Juga: DLH Cilegon Akui Lebih Pilih Sewa Alat Berat Untuk Sampah Dibandingkan Beli Alat Berat Yang Baru
Sebagai informasi, jumlah pendaftar tercatat telah mencapai 76.645 siswa, dari total kuota yang tersedia sebanyak 102.620 kursi. Dengan kata lain, masih menyisakan kuota sebanyak 25.975.
Rinciannya, untuk jenjang SMA swasta, terdapat 232 sekolah yang tergabung dalam program ini dengan kuota sebanyak 36.141 siswa. Namun, saat ini baru 17.183 siswa yang mendaftar, sehingga masih tersisa 18.958 kursi yang belum terisi.
Sementara di jenjang SMK swasta, yang menjadi pilihan terbanyak, tersedia 522 sekolah dengan kuota 60.136 siswa. Pendaftar sudah mendekati penuh, yakni 56.880 siswa, menyisakan hanya 3.256 kursi yang tersisa.
Adapun untuk jenjang Sekolah Khusus (SKh) swasta, terdapat 59 sekolah dengan kuota 6.343 siswa. Saat ini, baru 2.582 siswa yang mendaftar, dengan sisa kuota sebanyak 3.761 siswa. (***)