BANTENRAYA.COM – Realisasi investasi di Provinsi Banten sepanjang tahun 2024 berhasil mencapai Rp105,6 triliun, melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp97,79 triliun.
Kendati demikian, penurunan signifikan terjadi pada sektor Penanaman Modal Asing atau PMA, yang justru menunjukkan tren menurun dibandingkan tahun sebelumnya di 2023 lalu.
Menurut data yang dirilis oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Provinsi Banten, realisasi PMA di tahun 2024 tercatat sebesar Rp58,02 triliun, turun 11,93 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp65,88 triliun.
Penurunan ini terjadi karena situasi politik nasional yang dipengaruhi oleh penyelenggaraan Pemilihan Presiden atau Pilpres dan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak.
Baca Juga: Helldy Agustian Walikota Cilegon Hingga 20 Februari 2025
Kepala DPMPTSP Provinsi Banten Virgojanti menjelaskan, dengan adanya kondisi tersebut membuat para investor asing cenderung mengambil sikap wait and see.
“Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh dinamika politik dan ekonomi. Banyak investor asing yang memilih menunda keputusan investasinya hingga kondisi yang lebih stabil,” kata Virgojanti kepada wartawan, Rabu, 5 Februari 2025.
Virgojanti menilai, penurunan investasi asing ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah.
“Kita harus bekerja keras untuk mengembalikan kepercayaan investor asing dan memastikan bahwa Banten tetap menjadi tujuan investasi yang kompetitif di tingkat nasional,” tambahnya.
Baca Juga: Aspirasi Anggota DPR RI Ali Zamroni, Rifky Hermiansyah Salurkan PIP untuk Siswa di Pandeglang
Virgojanti mengungkapkan, meskipun nilai PMA mengalami penurunan, di sisi lain realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN justru mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
Virgojanti mengatakan, sepanjang tahun 2024, total investasi domestik mencapai Rp47,60 triliun, naik 25,37 persen dari tahun 2023 yang hanya Rp37,97 triliun.
Pertumbuhan ini, menurut Virgojanti, membuktikan bahwa pelaku usaha dalam negeri masih memiliki kepercayaan tinggi terhadap iklim investasi di Banten.
“Kami sangat mengapresiasi semangat para pengusaha lokal yang terus berkontribusi dalam perekonomian daerah. Ini menjadi sinyal positif bahwa Banten tetap memiliki daya tarik bagi pelaku usaha dalam negeri,” jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Izinkan Pengecer Jual Elpiji 3 Kilogram, Stok di Warung-warung Kota Cilegon Masih Kosong
Virgojanti menuturkan, untuk sektor-sektor yang mendominasi investasi domestik meliputi perumahan dan perkantoran, transportasi, telekomunikasi, perdagangan, serta jasa.
Kabupaten Tangerang, kata dia, menjadi daerah dengan kontribusi tertinggi dalam PMDN.
“Meski secara keseluruhan PMA menurun, beberapa sektor tetap menjadi primadona bagi investor asing. Industri kimia dan farmasi, kawasan industri, serta logam, mesin, dan bukan mesin mencatatkan realisasi tertinggi. Di mana Mota Cilegon masih menjadi penyumbang terbesar dalam investasi asing tersebut,” ungkapnya.
“Kalau dari sisi negara asal, investasi terbesar kita ada dari Korea Selatan dengan nilai investasi sebesar Rp15,30 triliun atau 26,83 persen dari total PMA, kemudian Malaysia (Rp10,33 triliun), Hongkong (Rp9,88 triliun), Singapura (Rp7,04 triliun), dan Tiongkok (Rp4,62 triliun). Kerja sama ini tentunya akan terus kita jaga dan diperkuat lagi, dengan memastikan bahwa Banten adalah daerah strategis untuk menjadi tujuan investasi,” sambungnya.
Lebih lanjut Virgojanti menyampaikan, selain memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, realisasi investasi di Banten pada 2024 juga berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja.
“Di tahun 2024, sebanyak 170.351 orang berhasil diserap oleh berbagai sektor usaha. Dari jumlah tersebut, sebanyak 149.099 orang merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI), sementara sisanya, 21.252 orang, merupakan tenaga kerja asing (TKA). Angka penyerapan tenaga kerja ini meningkat 38 persen dari tahun 2023 yang hanya mencapai 123.515 orang,” tuturnya.
Lebih jauh Virgo mengatakan, memasuki tahun 2025, tantangan bagi Provinsi Banten diprediksi akan semakin berat.
Target investasi nasional tahun 2025 dipatok sebesar Rp1.905,4 triliun, dan pemerintah daerah masih menunggu besaran target yang akan dibebankan kepada Banten.
Baca Juga: Berawal dari Kisah KDRT, Film Samawa Akan Segera Tayang Pada Akhir Februari 2025
“Tentu kami berharap Banten bisa mempertahankan posisinya di lima besar provinsi dengan realisasi investasi tertinggi dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa, pemerintah akan fokus pada upaya menciptakan stabilitas ekonomi dan politik, memperkuat pelayanan perizinan yang lebih efisien, serta meningkatkan promosi potensi investasi di Banten.
“Kami ingin menjadikan Banten sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, ramah investasi, dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.***


















