BANTENRAYA.COM – Musibah silih berganti mendera Kabupaten Pandeglang.
Ditengah kesibukan Pemkab Pandeglang menangani korban bencana gempa, kabar duka kembali datang dan kali ini dari warga Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang yang pada Kamis 20 Januari 2022 kebanjiran.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Kuring Urang Sunda, Cocok Buat Dibagikan di Media Sosial
Banjir melup ke rumah warga hingga Jalan Raya Citeureup-Cibaliung, terendam banjir.
Rumah warga tergenang banjir dengan ketinggian selutut orang dewasa ini tersebar di Kampung Babakan Tengah, Kampung Karet, Kampung Reunghas, Kampung Sukamaju dan Kampung Lebak Buah.
Uup Hermawan warga Babakan Tengah mengatakan, banjir yang terjadi disebabkan intensitas hujan tinggi dan membuat air Sungai Citeureup meluap.
Baca Juga: Persic Perbanyak Uji Coba Jelang Piala Soeratin U-15
“Air sungai naik ke perkampungan warga sekitar pukul 03.00 WIB. Ketinggian air sekitar 30-50 centimeter akibat luapan sungai,” kata Uup.
Dia menyatakan, daerahnya selama ini sering diterjang banjir. Namun kali ini luapan air sungai tidak jalan diduga akibat aliran air tersendat oleh bangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang dibangun oleh BUMN.
“Sebelum ada SUTET memang suka banjir, tapi setelah ada SUTET banjirnya semakin parah. Apalagi rumah yang dekat SUTET pasti terendam, karen aliran airnya tidak jalan,” ujarnya.
Baca Juga: Praktisi Media: AWG Jalankan Peran Second Track Diplomacy”
Uup memastikan banjir masih dalam kondisi aman. Sebagian warga masih berada di rumahnya untuk merapikan peralatan rumah. “Warga gak ada yang mengungsi karena kondisi air masih dalam kondisi aman. Tapi warga tetap harus waspada,” terangnya.
Kepala Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang Oman Suherman merinci rumah yang terendam oleh banjir ada sebanyak 364 unit. Rinciannya, Kampung Reunghas 120 unit, Karet 87 unit, Babakan Tengah 45 unit, Sukamaju 89 dan Lebak Buah 23 unit. “Iya ada ratusan rumah yang terendam, sudah kami data dan akan dilaporkan ke dinas terkait,” terangnya.
Menurutnya, debit air Citeureup meluap akibat curah hujan yang cukup tinggi. Pihaknya bersama warga terus siaga untuk mengawasi pergerakan saluran air sungai. “Terus kami pantau. Takut air kali tambah meluap,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Tagana Pandeglang Eli membenarkan, debit air sungai meluap akibat curah hujan yang cukup tinggi. Namun kondisi beberapa sungai maupun kali saat ini masih relatif aman.
“Informasinya naik. Tapi masih aman. Dan terus kita pantau,” katanya. ***
















