Banten Raya
Advertisement
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Olah Raga
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Advetorial
No Result
View All Result
  • Daerah
  • Nasional
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Ekonomi & Bisnis
  • Olah Raga
  • Entertainment
  • Hukum & Kriminal
  • Opini
  • Advetorial
No Result
View All Result
Banten Raya
No Result
View All Result
Home Opini

Mengatasi Diabetes di Banten: Optimalisasi Dukungan Keluarga Berbasis Spiritual

Tohir Banten Raya by Tohir Banten Raya
September 3, 2025
in Opini
0
Mengatasi Diabetes di Banten: Optimalisasi Dukungan Keluarga Berbasis Spiritual

Dr. Indah Wulandari, M.Kep., Ns. Sp. Kep. MB Dokumentasi Pribadi Indah Wulandari.

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

oleh: Dr. Indah Wulandari, M.Kep., Ns. Sp. Kep. MB

BANTENRAYA.COM – Jumlah penderita diabetes melitus terus meningkat di Indonesia.

Salah satu faktor krusial dalam pengobatan diabetes melitus adalah kepatuhan terhadap perawatan diri.

Namun, banyak klien mengalami kesulitan dalam perawatan diri secara konsisten.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis spiritual dan budaya yang melibatkan dukungan keluarga dapat secara signifikan meningkatkan kepatuhan perawatan diri serta menurunkan kadar glukosa darah sewaktu (GDS) pada klien diabetes melitus.

Melalui intervensi selama 8 minggu yang diterapkan pada kelompok intervensi, terjadi peningkatan kepatuhan perawatan diri dan penurunan rata-rata GDS sebesar 50 mg/d.

Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi nilai spiritual dan budaya lokal dalam model dukungan keluarga merupakan strategi efektif yang layak diadopsi dalam kebijakan manajemen diabetes melitus.

Oleh karena itu, pengembangan kebijakan yang mendukung pelatihan tenaga kesehatan, revisi materi edukasi, serta penguatan peran keluarga sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas hidup klien diabetes melitus dan menurunkan beban penyakit kronis di Indonesia.

Baca Juga: Dewan Hingga Tokoh Masyarakat Nilai Kinerja Zakiyah – Najib Sudah Sesuai Harapan Masyarakat Kabupaten Serang 

Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kronis.

Di Indonesia, prevalensi diabetes melitus yang terus meningkat menunjukkan kebutuhan mendesak akan strategi manajemen diri yang efektif.

Kepatuhan terhadap perilaku perawatan diri, termasuk diet, pengobatan, aktivitas fisik, pemantauan glukosa, dan perawatan kaki, sangat penting untuk menjaga kontrol glikemik.

Namun, kepatuhan perawatan diri seringkali suboptimal, terutama di lingkungan dengan sumber daya terbatas dan keberagaman budaya.

Keyakinan budaya dan spiritual sangat memengaruhi perilaku kesehatan di banyak komunitas, termasuk di Banten.

Mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam sistem dukungan keluarga dapat menawarkan pendekatan baru untuk meningkatkan hasil pengobatan diabetes melitus.

Baca Juga: Sekretaris Menkop RI Sebut Kekuatan Koperasi Bukan dari Banyaknya Modal, Jumlah Ini Diklaim Lebih Berpengaruh 

Temuan Kunci

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas model dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya terhadap kepatuhan perawatan diri dan kadar glukosa darah sewaktu (GDS) pada klien diabetes melitus.

Studi kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol ini melibatkan 86 peserta (43 kelompok intervensi, 43 kelompok kontrol).

Kelompok intervensi menerima modul dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya selama 8 minggu, sementara kelompok kontrol menerima perawatan standar.

Baca Juga: 3 Calon Sekda Kabupaten Serang Dicoret, Cek Daftar Nama yang Lolos Seleksi Administrasi 

Temuan utama penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan signifikan dalam perawatan diri mandiri pada kelompok intervensi dalam skor kepatuhan perawatan diri (p = 0.000) dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Selain itu, terjadi penurunan kadar GDS yang signifikan secara statistik pada kelompok intervensi mulai dari minggu ke-6 intervensi (p = 0.000).

Rata-rata GDS turun dari 210 mg/dL menjadi 160 mg/dL pada kelompok intervensi, sementara kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan.

Dampak jangka panjang, kedua variabel (kepatuhan perawatan diri dan GDS) tetap berbeda secara signifikan pasca-intervensi antara kedua kelompok.

Baca Juga: Kasus Pelecehan di SMP Negeri 9 Kota Serang, Terduga Pelaku Langsung Dinonjobkan 

Implikasi Kebijakan

Berdasarkan temuan ini, disarankan beberapa implikasi kebijakan untuk meningkatkan manajemen diabetes melitus di komunitas, terutama di wilayah dengan karakteristik budaya dan spiritual yang serupa.

Kementerian Kesehatan RI dan dinas kesehatan provinsi/ kabupaten perlu mempertimbangkan integrasi model dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya ke dalam program-program manajemen diabetes melitus yang ada, seperti prolanis.

Modul intervensi dapat dikembangkan dan distandarisasi untuk implementasi yang lebih luas.

Diperlukan pelatihan bagi tenaga kesehatan (perawat, bidan, penyuluh kesehatan) di fasilitas kesehatan primer mengenai implementasi model dukungan keluarga yang sensitif terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya lokal.

Pelatihan harus mencakup teknik memfasilitasi peran keluarga, edukasi berbasis nilai lokal, dan motivasi spiritual.

Baca Juga: Marak Kasus Pelecehan dan Bullying di Sekolah, Ketua KAMMI Banten: Ajak Anak Makan Malam

Materi edukasi diabetes melitus harus direvisi untuk mencakup elemen spiritual (misalnya, doa, penerimaan, motivasi religius) dan budaya (misalnya, peran keluarga dalam perawatan) yang relevan dengan komunitas setempat.

Ini akan meningkatkan relevansi dan penerimaan intervensi oleh klien dan keluarga.

Kebijakan harus mendukung dan memperkuat peran keluarga sebagai agen kunci dalam perawatan diri diabetes melitus.

Ini bisa dilakukan melalui program edukasi keluarga, kelompok dukungan keluarga, dan sesi konseling yang melibatkan seluruh anggota keluarga.

Meskipun studi ini menunjukkan hasil positif dalam jangka pendek (8 minggu), diperlukan penelitian longitudinal untuk mengevaluasi efek jangka panjang dari model ini terhadap kepatuhan perawatan diri dan kontrol glikemik.

Selain itu studi implementasi di berbagai wilayah geografis dapat memberikan bukti lebih lanjut tentang skalabilitas model ini.

 Baca Juga: Kelompok 04 KKM Uniba Gelar Senam Di Pantai Gope, Masyarakat Antusias

Kesimpulan

Model dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya terbukti secara signifikan meningkatkan kepatuhan perawatan diri dan kontrol glikemik pada klien diabetes melitus.

Mengintegrasikan nilai-nilai lokal dalam intervensi kesehatan sangat penting untuk praktik keperawatan yang sensitif secara budaya dan manajemen penyakit kronis yang efektif.

Implementasi kebijakan yang mendukung pendekatan ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup klien diabetes melitus dan mengurangi beban penyakit ini di masyarakat.***

Tags: BudayaDiabetes MelitusPerawatan DiriSpiritual
Tohir Banten Raya

Tohir Banten Raya

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

September 3, 2025
Rayakan Kapasitas 200 MW, Sun Energy Pasok Listrik Panel Surya ke Lamipak Cikande

Rayakan Kapasitas 200 MW, Sun Energy Pasok Listrik Panel Surya ke Lamipak Cikande

September 3, 2025
Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

Siswa SMPN 22 Kota Serang Belajar Pilah Sampah

September 3, 2025
Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

September 4, 2025

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

0

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

0

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

0

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

0
Sekda Kota Serang

Sekda Kota Serang Langsung Tantang Kepala Dindikbud yang Baru, Sukseskan Serang Cerdas

September 4, 2025
SPPG Serdang

Klarifikasi SPPG Serdang Soal Dugaan Siswa SMPN 1 Kramatwatu yang Keracunan Menu MBG

September 4, 2025
Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

September 4, 2025
Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

September 3, 2025

Recent News

Sekda Kota Serang

Sekda Kota Serang Langsung Tantang Kepala Dindikbud yang Baru, Sukseskan Serang Cerdas

September 4, 2025
SPPG Serdang

Klarifikasi SPPG Serdang Soal Dugaan Siswa SMPN 1 Kramatwatu yang Keracunan Menu MBG

September 4, 2025
Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

Lakukan Evaluasi, Ombudsman RI Periksa Dapur MBG Serdang

September 4, 2025
Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

Gol A Gong Kunjungi Sekolah Terpadu Al Qudwah Lebak: Membawa Inspirasi Literasi dan Kreativitas

September 3, 2025
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda.

Navigate Site

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda.