Jumat, 31 Oktober 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Jumat, 31 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Mengatasi Diabetes di Banten: Optimalisasi Dukungan Keluarga Berbasis Spiritual

Muhamad Tohir Oleh: Muhamad Tohir
24 Juli 2025 | 14:40
Mengatasi Diabetes di Banten: Optimalisasi Dukungan Keluarga Berbasis Spiritual

Dr. Indah Wulandari, M.Kep., Ns. Sp. Kep. MB Dokumentasi Pribadi Indah Wulandari.

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

oleh: Dr. Indah Wulandari, M.Kep., Ns. Sp. Kep. MB

BANTENRAYA.COM – Jumlah penderita diabetes melitus terus meningkat di Indonesia.

Salah satu faktor krusial dalam pengobatan diabetes melitus adalah kepatuhan terhadap perawatan diri.

Namun, banyak klien mengalami kesulitan dalam perawatan diri secara konsisten.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis spiritual dan budaya yang melibatkan dukungan keluarga dapat secara signifikan meningkatkan kepatuhan perawatan diri serta menurunkan kadar glukosa darah sewaktu (GDS) pada klien diabetes melitus.

Melalui intervensi selama 8 minggu yang diterapkan pada kelompok intervensi, terjadi peningkatan kepatuhan perawatan diri dan penurunan rata-rata GDS sebesar 50 mg/d.

Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi nilai spiritual dan budaya lokal dalam model dukungan keluarga merupakan strategi efektif yang layak diadopsi dalam kebijakan manajemen diabetes melitus.

Oleh karena itu, pengembangan kebijakan yang mendukung pelatihan tenaga kesehatan, revisi materi edukasi, serta penguatan peran keluarga sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas hidup klien diabetes melitus dan menurunkan beban penyakit kronis di Indonesia.

Baca Juga: Dewan Hingga Tokoh Masyarakat Nilai Kinerja Zakiyah – Najib Sudah Sesuai Harapan Masyarakat Kabupaten Serang 

Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kronis.

Di Indonesia, prevalensi diabetes melitus yang terus meningkat menunjukkan kebutuhan mendesak akan strategi manajemen diri yang efektif.

Kepatuhan terhadap perilaku perawatan diri, termasuk diet, pengobatan, aktivitas fisik, pemantauan glukosa, dan perawatan kaki, sangat penting untuk menjaga kontrol glikemik.

Namun, kepatuhan perawatan diri seringkali suboptimal, terutama di lingkungan dengan sumber daya terbatas dan keberagaman budaya.

Keyakinan budaya dan spiritual sangat memengaruhi perilaku kesehatan di banyak komunitas, termasuk di Banten.

Mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam sistem dukungan keluarga dapat menawarkan pendekatan baru untuk meningkatkan hasil pengobatan diabetes melitus.

Baca Juga: Sekretaris Menkop RI Sebut Kekuatan Koperasi Bukan dari Banyaknya Modal, Jumlah Ini Diklaim Lebih Berpengaruh 

Temuan Kunci

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas model dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya terhadap kepatuhan perawatan diri dan kadar glukosa darah sewaktu (GDS) pada klien diabetes melitus.

BACAJUGA:

pemuda

Pemuda Bersatu dan Bergerak: Menyalakan Api Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa

27 Oktober 2025 | 10:52
Diana Olipia,  Program Studi Administrasi Negara Universitas Pamulang - Serang

Menimbang Keadilan dalam Dunia Pendidikan: Antara Tanggung Jawab dan Kebijakan yang Tergesa-gesa

23 Oktober 2025 | 14:30
Hari santri

Hari Santri Nasional 2025: Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia

21 Oktober 2025 | 20:30
musik klasik

Musik Klasik dan Etika Kehidupan

19 Oktober 2025 | 12:49

Studi kuasi-eksperimental dengan kelompok kontrol ini melibatkan 86 peserta (43 kelompok intervensi, 43 kelompok kontrol).

Kelompok intervensi menerima modul dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya selama 8 minggu, sementara kelompok kontrol menerima perawatan standar.

Baca Juga: 3 Calon Sekda Kabupaten Serang Dicoret, Cek Daftar Nama yang Lolos Seleksi Administrasi 

Temuan utama penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan signifikan dalam perawatan diri mandiri pada kelompok intervensi dalam skor kepatuhan perawatan diri (p = 0.000) dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Selain itu, terjadi penurunan kadar GDS yang signifikan secara statistik pada kelompok intervensi mulai dari minggu ke-6 intervensi (p = 0.000).

Rata-rata GDS turun dari 210 mg/dL menjadi 160 mg/dL pada kelompok intervensi, sementara kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan.

Dampak jangka panjang, kedua variabel (kepatuhan perawatan diri dan GDS) tetap berbeda secara signifikan pasca-intervensi antara kedua kelompok.

Baca Juga: Kasus Pelecehan di SMP Negeri 9 Kota Serang, Terduga Pelaku Langsung Dinonjobkan 

Implikasi Kebijakan

Berdasarkan temuan ini, disarankan beberapa implikasi kebijakan untuk meningkatkan manajemen diabetes melitus di komunitas, terutama di wilayah dengan karakteristik budaya dan spiritual yang serupa.

Kementerian Kesehatan RI dan dinas kesehatan provinsi/ kabupaten perlu mempertimbangkan integrasi model dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya ke dalam program-program manajemen diabetes melitus yang ada, seperti prolanis.

Modul intervensi dapat dikembangkan dan distandarisasi untuk implementasi yang lebih luas.

Diperlukan pelatihan bagi tenaga kesehatan (perawat, bidan, penyuluh kesehatan) di fasilitas kesehatan primer mengenai implementasi model dukungan keluarga yang sensitif terhadap nilai-nilai spiritual dan budaya lokal.

Pelatihan harus mencakup teknik memfasilitasi peran keluarga, edukasi berbasis nilai lokal, dan motivasi spiritual.

Baca Juga: Marak Kasus Pelecehan dan Bullying di Sekolah, Ketua KAMMI Banten: Ajak Anak Makan Malam

Materi edukasi diabetes melitus harus direvisi untuk mencakup elemen spiritual (misalnya, doa, penerimaan, motivasi religius) dan budaya (misalnya, peran keluarga dalam perawatan) yang relevan dengan komunitas setempat.

Ini akan meningkatkan relevansi dan penerimaan intervensi oleh klien dan keluarga.

Kebijakan harus mendukung dan memperkuat peran keluarga sebagai agen kunci dalam perawatan diri diabetes melitus.

Ini bisa dilakukan melalui program edukasi keluarga, kelompok dukungan keluarga, dan sesi konseling yang melibatkan seluruh anggota keluarga.

Meskipun studi ini menunjukkan hasil positif dalam jangka pendek (8 minggu), diperlukan penelitian longitudinal untuk mengevaluasi efek jangka panjang dari model ini terhadap kepatuhan perawatan diri dan kontrol glikemik.

Selain itu studi implementasi di berbagai wilayah geografis dapat memberikan bukti lebih lanjut tentang skalabilitas model ini.

 Baca Juga: Kelompok 04 KKM Uniba Gelar Senam Di Pantai Gope, Masyarakat Antusias

Kesimpulan

Model dukungan keluarga berbasis spiritual dan budaya terbukti secara signifikan meningkatkan kepatuhan perawatan diri dan kontrol glikemik pada klien diabetes melitus.

Mengintegrasikan nilai-nilai lokal dalam intervensi kesehatan sangat penting untuk praktik keperawatan yang sensitif secara budaya dan manajemen penyakit kronis yang efektif.

Implementasi kebijakan yang mendukung pendekatan ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup klien diabetes melitus dan mengurangi beban penyakit ini di masyarakat.***

Editor: Administrator
Tags: BudayaDiabetes MelitusPerawatan DiriSpiritual
Previous Post

KPID Banten Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Media

Next Post

5 Jenis Gantungan Baju Sesuai dengan Fungsinya, Semua Tersedia di Informa

Related Posts

pemuda
Opini

Pemuda Bersatu dan Bergerak: Menyalakan Api Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa

27 Oktober 2025 | 10:52
Diana Olipia,  Program Studi Administrasi Negara Universitas Pamulang - Serang
Opini

Menimbang Keadilan dalam Dunia Pendidikan: Antara Tanggung Jawab dan Kebijakan yang Tergesa-gesa

23 Oktober 2025 | 14:30
Hari santri
Opini

Hari Santri Nasional 2025: Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia

21 Oktober 2025 | 20:30
musik klasik
Opini

Musik Klasik dan Etika Kehidupan

19 Oktober 2025 | 12:49
Sekolah
Opini

Siswa Mogok Sekolah Karena Tak Terima Temannya Dihukum, Pendidikan Moral dan Adab Dibutuhkan Segera

14 Oktober 2025 | 11:14
presidensialisme
Opini

Presidensialisme vs Parlementer, Manakah yang Lebih Relevan?

8 Oktober 2025 | 21:58
Load More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular

  • Gubernur Banten Andra Soni pemutihan pajak kendaraan

    Pemutihan Pajak Kendaraan Diperpanjang Lagi? Gubernur Banten Beri Jawaban Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lowongan Kerja di Cilegon di PT Lautan Otsuka Chemical Terbaru 2025, Intip Persyaratannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akhir Oktober 2025, Budi Rustandi Bakal Merombak Besar-besaran Pejabat Eselon III dan IV

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Ngasih Makan Jule Viral, Buntut Julia Prastini Selingkuhi Na Daehoon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 44 Mobil Pejabat Pemkot Serang Nunggak Pajak Kendaraan, Ada Mobil Plat Merah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terkonfirmasi! Budi Rustandi Mutasi 300 Pejabat Eselon III dan IV Pemkot Serang, Cek Bocoran Harinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Honda Banten Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Persyaratannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Standar Gaji PPPK Paruh Waktu Pemkot Serang Rp1 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kuasa Hukum Wapres Gibran jadi Rektor Unbaja, ini Sosoknya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 67 Redkar Kota Serang Dikukuhkan, Jumlahnya Belum Ideal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
SMAN 1 Cimarga

Pengakuan Siswi SMAN 1 Cimarga yang Ikut Mogok Sekolah, Bukan Dukung Siswa Merokok tapi……

18 Oktober 2025 | 12:16
Forum Honorer Kota Serang

Forum Honorer Serang Nilai Pelantikan 3.800 PPPK Paruh Waktu sebagai Pelecehan Martabat Pekerja

22 Oktober 2025 | 22:25
SMAN 1 Cimarga

Para Siswa SMAN 1 Cimarga Kena Mental Terus Dipojokan Warganet, Pemkab Lebak Kirim Psikolog

16 Oktober 2025 | 19:45
Walikota Cilegon siap mutasi pejabat eselon II

Daftar 10 Pejabat Eselon II Pemkot Cilegon yang Dijamin Tak Dimutasi Robinsar

10 Oktober 2025 | 08:53

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

DPRD Provinsi Banten

Jalan Serang-Cilegon Tanpa Pengawasan, Anggota DPRD Banten Sebut Kepgub Truk Tambang Mubazir

30 Oktober 2025 | 22:10
Vivo X300 Pro

Lawan Tanding Oppo Find X9, Keunggulan Vivo X300 Pro Bikin Melongo

30 Oktober 2025 | 21:51
Desa Wisata Sumur Kenclong

Uniknya Desa Wisata Sumur Kenclong, Dipercaya Bisa Bikin Awet Muda

30 Oktober 2025 | 21:39
donor darah

270 Pendonor Darah Diberi Penghargaan, Tatu Chasanah: Donor Darah Harus Jadi Gaya Hidup

30 Oktober 2025 | 21:29

Tag

2022 Andra Soni ASN Bang Edi Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemilu 2024 Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda