BANTENRAYA.COM – Para honorer senior di Kota Cilegon malas belajar jelang tes PPPK Penuh Waktu pada 15 dan 16 Mei 2025.
Para honorer senior terutama yang sudah puluhan tahun mengabdi mengaku enggan belajar karena kapasitasnya sudah tidak memungkinkan untuk membaca pelajaran, buku dan aturan soal pemerintahan.
Honorer senior mengaku mengandalkan keberuntungan nasib dan rezeki saja untuk bisa lulus tes PPPK nanti.
Salah satu honorer senior yang bekerja di salah satu kelurahan di Kecamatan Jombang menjelaskan, sudah bukan waktunya lagi belajar. Jika dipaksakan juga malah tambah membuat otak pusing.
Baca Juga: Sanggar Seni Budaya Kota Cilegon Bakal Disulap Jadi Tempat Pelayanan Disabilitas
“Disinya hamper lima orang lebih yang akan ikut tes. Enggak ada yang belajar sama sekali. Tanya saja satu-satu,” katanya sambal tertawa riang dan menjadikan bahan candaan soal belajar di usia yang sudah bukan waktunya belajar lagi, Jumat 9 Mei 2025.
Ia mengatakan, hanya ada modal keberuntungan nasib saja untuk bisa lolos sebagai PPPK penuh Waktu.
“Yah semoga memang rezekinya, jadi dapat diangkat PPPK,” ucapnya.
Di sisi lain, dirinya juga sudah merasa minder karena bersaing dengan anak-anak muda dan baru selesai pendidikan baik kuliah dan SMA saja.
“Kalah pasti sama yang muda-muda, terutama yang masih baru dua tahun mengabdi dan usianya masih muda,” ujarnya.
Hal sama disampaikan salah satu honorer di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kota Cilegon, pihaknya mengaku akan menggunakan metode tang-ting-tung atau menghitung kancing saja.
Baca Juga: SD Negeri Kota Serang Belum Siap Terapkan AI dan Coding di Tahun Ajaran 2025-2026
“Jadi ngitung (menghitung-red) kancing saja,” ujarnya.
Di sisi lain, dirinya juga malas belajar karena tes hanya akan menjadi formalitas saja. Sebab, ada isu honorer akan langsung diangkat jadi PPPK paruh Waktu nantinya yang tidak lulus.
“Kan nanti tetap diangkat jadi PPPK paruh Waktu juga,” jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Cilegon Esih Yuandesih menjelaskan, membenarkan ada sebanyak 1.862 pegawai honorer yang akan ikut dalam tes memperebutkan 72 formasi.
“Iya betul (72 PPPK Paruh Waktu-red). 1.862 peserta (ikut dalam tes-red),” paparnya.
Untuk sistem sendiri, jelas Esih, berbeda dengan sebelumnya yang memprioritaskan Tenaga Honorer Kategori 2 yang sudah tercatat di Badan Kepegawaian Nasional. Untuk tes sekarang akan menggunakan sistem peringkat atau perangkingan.
“Berdasarkan perangkingan atau peringkat nilai,” katanya menjawab apakah prioritas THK 2 atau berdasarkan perangkingan.
Baca Juga: Resahkan Masyarakat, Tiga Pelaku Aksi Premanisme Ditangkap Polres Lebak
Esih menyatakan, bagi nantinya honorer yang tidak lolos belum ada kebijakan menjadi PPPK Paruh Waktu atau tidak sebagaimana tes tahap 1 yang sudah dilakukan.
“Kaitan ini (otomatis diangkat jadi PPPK Paruh Waktu-red) belum ada kebijakan dari pemerintah pusat,” ucapnya.
Esih membenarkan, awal BKPSDM Kota Cilegon mengajukan sebanyak 300 formasi. Namun, hanya 72 formasi yang diberikan pemerintah pusat.
“Iyah betul awal usulan formasi sebanyak 300 formasi,” tegasnya. (***)