BANTENRAYA.COM – Persiapan lomba MTQ Kecamatan Citangkil dinilai belum matang dan banyak kendala.
Mulai dari penyelenggaraan MTQ yang tak ada stand mic, lampu penanda lomba mati dan nomor peserta tertukar menghiasi suasana lomba.
Salah satu orang tua peserta MTQ Kecamatan Citangkil Aslam menjelaskan, jika panitia belum siap sepenuhnya.
Baca Juga: Dor! Pelaku Curanmor di Pandeglang Dihadiahi Timah Panas, 15 Unit Motor Diamankan
Bahkan, ia harus menunggu 3 jam acara lomba baru mulai.
“Ini kan dari pagi jam (pukul 09.00), kenapa baru mulai sekarang (pukul 11.00),” katannya kepada wartawan, Rabu 8 September 2021.
Sementara, itu Dewan Hakim MTQ Kecamatan Citangkil Urofiah Hadi saat menyampaikan arahan aturan lomba menyatakan, seharusnya menurut aturan peserta tidak boleh memegang mic.
Baca Juga: Sel Terkunci Saat Kebakaran, Jadi Penyebab Banyaknya Korban di Lapas Tangerang
Akan tetapi, karena alat tersebut tidak ada maka tidak aturan tersebut dilonggarkan.
“Harusnya peserta tidak boleh memegang mic. Namun, karena tidak ada boleh pegang,” katanya saat memberikan arahan dalam MTQ.
Untuk lampu penananda lomba, lampu hijau ternyata mati atau tidak berfungsi, sehingga tandanya mulai adalah lampu kungin yang sebeluknya menyala dimatikan panitia.
“Ini karena mati hijaunya jadi kuning menyala itu siap-siap dan saat kuning mati itu mulai,” papar Urofiah.
Baca Juga: Jangan Ditawar Lagi! Pengelola Wisata di Kabupaten Serang Wajib Patuhi Aturan Prokes PPKM
Ketua Harian Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) Abdullah Syarif mengungkapkan, seharusnya persiapan teknis benar-benar dimatangkan oleh panitia, sehingga saat pelaksanaan tidak ada lagi kendala.
“Itu urusan teknis. Namun masukan dari LPTQ Kota Cilegon mempersiapkan MTQ itu harus betul-betul siap. Baik fasilitas, alat lomba dan lainnya,” pungkasnya. ***

















