CILEGON, BANTEN RAYA – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi jantung ekonomi masyarakat di Kota Cilegon. Untuk itu sebagai pemimpin, kebijakan Helldy Agustian sebagai Walikota Cilegon terpilih nantinya harus fokus terhadap daya tahan dan pengembangan UMKM.
Demikian dikatakan pengamat ekonomi yang juga Rektor Universitas Al Khairiyah (Unival) Gema Ika Sari. Ia menjelaskan, intervensi kebijakan pimpinan baru akan sangat berpengaruh ke depan. Seperti penungkatan modal bergulir, peningkatan manajerial lewat pelatihan yang diperbanyak serta transformasi pemasaran digital harus difasilitasi pemerintah.
“Ekonomi kerakyatan melalui UMKM berbasis kearifan lokal harus menjadi perhatian pemerintah. Harus ada kajian untuk meningkatkannya. Terlebih di tengah pandemi banyak yang menurun. Namun karena UMKM maka akan mudah bangkit kembali, tinggal kebijakan stimulus ditambahkan. Bahkan soal pasar digital harus dipenuhi. Sebab, pandemi sudah merubah prilaku konsumen dari pasar tradisional kepasar digital,” imbuhnya.
Selanjutnya, papar perempuan berkerudung ini, industri besar yang padat modal harus juga didorong untuk membantu pengembangan. Salah satunya lewat program corporate social responsibility (CSR). Bahkan, tidak hanya itu, pemenuhan kebutuhan pendukung industri juga harus mengambil dari UMKM lokal.
“Butuh keberpihakan mendorong industri besar untuk ikut serta pengembangan. Itu bisa dilakukan dengan keberpihakan pemerintah mendorongnya,” imbuhnya.
Di sisi lain, ungkap Gema, kebutuhan pasar atau pokok ekonomi warga harus dipenuhi dari para pelaku usaha lokal. Misalnya, makanan seperti lele dan ayam saja masih dari luar daerah. Padahal, itu bisa dikembangkan warga lokal.
“Kebutuhan pasar harus juga diintervensi lewat kebijakan yang lebih berpihak kepada para pelaku UMKM lokal. Ini harus dilakukan agar bisa berdaya saing, lele saja kita masih dari luar. Padahal banyak petani dan peternak lokal yang bisa dikembangkan,” imbuhnya. (uri)
