Nurul mengaku khawatir dengan penularan korona. Sebab pengunjung Transmart sendiri sangat padat dan terlihat tidak menjaga jarak. “Khawatir juga sih karena berdempet-dempetan,” katanya.
Cashier Head Transmart Cilegon Dede Rahman saat dihubungi Banten Raya melalui sambungan telepon mengatakan, pengunjung Transmart biasa saja dan tidak terlalu ramai. Namun saat ditanya terkait penerapan standar protokol kesehatan teleponnya lalu dimatikan. “Saya baru masuk Minggu, biasa saja sih tidak terlalu ramai,” katanya singkat.
Sebelumnya, Dede juga mengatakan bahwa pengunjung Transmart dibatasi sebagai protokol kesehatan. “Ada (pembatasan pengunjung) Pak, kita sesuai protokol kesehatan, jumlah pengunjung kita batasi,” ungkapnya melalui pesan singkat.
Namun saat ditanya jumlah batas pengunjungnya, Dede tidak menjawab. Pengunjung hanya dites suhu badannya saat masuk mal tersebut. Sedangkan teknis pembatasan pengunjungnya apakah dihitung manual atau seperti apa tidak terpantau. Informasi yang diperoleh, pengunjung mal yang memiliki empat lantai tersebut dibatasi sebanyak 250 orang per lantai. Begitu juga area parkir kendaraan roda empat, juga dibatasi untuk 250 kendaraan, diluar kendaraan karyawan dan roda dua. Jumlah tersebut kurang dari daya tampung area parkir sebanyak 500 kendaraan.
HR Operational Regional Manajer Transmart Lesmana mengatakan, pihaknya tidak bisa membendung animo masyarakat. Namun, pihaknya tetap melakukan pengawasan, terhadap prokes. “Kami melakukan protect, tapi memang animo masyarakat tidak bisa dibendung. Di dalam kita batasi 250 orang per lantai,” katanya.
Di hari pertama, kata Lesmana, pengunjung sampai 7.000 orang. “Kita selalu melakukan pengawasan terhadap prokes. Kita juga koordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19,” tuturnya.
















