BANTENRAYA.COM – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Banten Jaya (Unbaja), kembali menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan tersebut bertema suara demokrasi “vote for qualified leaders”, dengan sasaran seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Pabuaran, Kabupaten Serang.
Adapun Tim PKM terdiri dari Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris Dede Rohadi Fajri dan Kaprodi Pendidikan Akuntansi Fitri Nurlaili.
Baca Juga: Truk Maut di Tangerang Utara Telan Banyak Korban Jiwa, Warga Desak Pemerintah Ambil Tindakan Tegas
Serta didampingi dosen Unbaja lainnya Khristina Sri Prihatin, Budi Mulyati, Anggi Haerani dan Yusina Fadla Ilmi.
Kegiatan kali ini menghadirkan praktisi pendidikan yang juga Dosen Unbaja Alamsyah Basri sebagai narasumber.
Dalam kegiatan tersebut Alamsyah memberikan edukasi melalui berbagai permainan pemilihan pemimpin, serta sesi tanya jawab dimana ada tiga siswa yang mengajukan pertanyaan yang menarik.
Baca Juga: Tembus Rp 29,8 Triliun, Target Realisasi Investasi Kota Cilegon Tahun 2024 Capai 212 Persen
“Bagaimana demokrasi dapat berjalan afektif di negara- negara yang memiliki akses pendidikan yang rendah, kemudian bagaimana cara mengatur anggota bila siswa ditunjuk menjadi pemimpin dalam organisasi OSIS atau organisasi ekskul di sekolah terakhir apa keuntungan dan kelemahan dari sistem monarki absolut,” kata Alamsyah.
Alamsyah juga memaparkan materi cara memilih pemimpin yang berkualitas.
Seorang pemimpin harus siddiq (jujur), sehingga dapat dipercaya, tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi, amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya, fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.
Baca Juga: Pelatihan dan Sertifikasi Halal, Jurus BRI Tingkatkan Daya Saing UMKM dari Berbagai Daerah
“Ciri-ciri tersebut merujuk pada nabi umat yaitu nabi muhammad SAW,” ucapnya.
Kemudian Alamsyah mengatakan bahwa Agar demokrasi dapat berjalan efektif di negara-negara dengan akses pendidikan yang rendah, ada beberapa pendekatan penting yang bisa diterapkan yaitu menyediakan pendidikan kewarganegaraan yang inklusif dan memanfaatkan media lokal dan teknologi sederhana.
masih dijelaskan Alamsyah, bahwa sistem monarki absolut, di mana raja atau ratu memiliki kekuasaan penuh dan tidak terbatas atas negara, dan itu tidak cocok di terapkan di Indonesia sebagai negara Pancasila.
Baca Juga: Dindikbud Banten dan Guru Penggerak Sukses Menggelar Lokakarya
Sementara itu, Kabiro Keuangan Unbaja sekaligus Dosen FKIP Khristina Sri Prihatin sangat mendukung kegiatan ini dengan memberikan dukungan berupa doorprize yang diberikan kepada siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai cara memilih pemimpin yang berkualitas khususnya di lingkungan sekolah, yaitu penggunaan hak pilih siswa pada saat pemilihan Ketua OSIS, dan alhamdullilah baik pihak sekolah maupun para siswa mendukung dan antusias dalam acara ini,” ucapnya. ***