BANTENRAYA.COM – Kelompok 53 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba), melakukan sosialisasi pencegahan stunting dengan menghadirkan dokter Herry sebagai pemateri di Desa Cilentung.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting pada anak-anak dan mendukung tercapainya generasi yang sehat dan berkualitas.
Kegiatan yang mengusung tema “Pencegahan Stunting sebagai Peran Nutrisi Dalam Seribu Hari Pertama Kehidupan” ini bermaksud pada konsep yang menekankan pentingnya asupan gizi yang baik sejak awal kehamilan hingga anak mencapai usia dua tahun, atau sekitar 1.000 hari pertama kehidupan.
Baca Juga: Kelompok 28 KKM Uniba dan Ribuan Peserta Ramaikan Gerak Jalan HUT RI ke-79 di Padarincang
Periode ini sangat kritis karena pertumbuhan dan perkembangan otak serta organ tubuh lainnya terjadi dengan sangat cepat. Nutrisi yang tidak memadai selama periode ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan permanen seperti stunting, yaitu kondisi dimana anak mengalami kekurangan tinggi badan sesuai seusianya akibat kekurangan gizi kronis.
dokter Herry Octa Winarto, memaparkan berbagai aspek penting terkait pencegahan stunting, mulai definisi, penyebab, dampak jangka panjang, hingga langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting.
Menurutnya, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertam akehidupan. “Stunting bukan hanya tentang tubuh yang pendek, tetapi juga masalah pertumbuhan otak dan perkembangan kecerdasan yang terhambat. “Ini dapat berdampak pada kualitas hidup anak di masadepan,” ujarnya.
Baca Juga: Sanuji-Fajar Jalani Medical Check Up di RSUD Banten, Optimis Menang di Pilkada Lebak 2024
Herry menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting, mulai dari pemenuhan gizi ibu selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, hingga pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat dan bergizi seimbang.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, seperti memastikan akses air bersih dan sanitasi yang memadai, untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.
“Upaya pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Ibu hamil perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan janin yang sehat. Selain itu, edukasi kepada keluarga dan masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan perilaku hidup bersih juga harus terus dilakukan,” ungkapnya.***















