BANTENRAYA.COM – Kerugian bencana banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan kerugiannya mencapai Rp68 triliun dan berpengaruh terhadap bursa saham. Kerugian tersebut karena rusaknya akses infrastruktur, rumah, sekolah, jalan dan lainnya dan akan berpengaruh terhadap saham.
Efeknya, sejumlah perusahaan atau emiten saham yang bergerak dibidang pangan pertanian, logistic dan konstruksi jalan akan terdampak penurunan.
Hal itu, karena saham biaya operasional yang akan membengkak dan kerugian gagal panen akan berdampak pada logistik pertanian dan juga transporter.
Pengamat pasar modal dan Founder Republik Investor Hendra Wardana menyampaikan, akan ada efek jangka pendek terhadap emiten perusahaan tertentu karena bencana. Misalnya konstruksi, alat berat pertanian dan logistic.
“bersifat jangka pendek pada emiten-emiten tersebut. Namun, tentu adanya asuransi akan membuat perbaikan pada perusahan-perusahaan itu,” katanya sebagaimana dikutip Banten Raya dari berbagai sumber pada Senin 15 Desember 2025.
BACA JUGA : Saham Bakal Moncer di Pekan Kedua Desember, Yuk Simak Biar Kebagian Untung
Hendra menyatakan, perusahaan jasa konstruksi alat berat dan jalan tentu karena adanya fasilitas yang rusak, logistik karena adanya banyak jalan rusak akibat bencana. Lalu untuk pertanian karena ada banyak pertanian yang rusak akibat banjir.
“Efek ini karena ada banyak aset, terutama bagi emiten yang berinvestasi besar di daerah terdampak bencana,” ucapnya.
Disisi lain, ada kerugian besar diperkirakan mencapai Rp68 triliun, sehingga akan melambatkan ekonomi secara makro.
“Secara makro akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. terutama pada kuartal IV,” ujarnya. (***)



















