BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Banten melaporkan, pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan III 2025 mengalami pertumbuhan lebih lambat sebesar 5,29 persen dibandingkan triwulan II 2025 sebesar 5,33 persen.
Ketua Tim Nerwilis BPS Banten Awang Pramila mengatakan, hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian secara nasional yang juga mengalami perlambatan dengan tumbuh 5,04 persen.
“Gambaran secara nasional dan regional menunjukkan tren persamaan, ada beberapa fenomena mulai dari tingkat penjualan mobil yang masih turun secara tahunan, namun motor naik, termasuk momen libur Agustus menjadi fenomena yang menggerakkan ekonomi,” kata Awang dalam siaran resmi BPS Banten, Rabu 5 November 2025.
BPS menjelaskan lebih lanjut, ada lima lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi Banten sampai dengan triwulan III-2025, pertama adalah perdagangan besar dan eceran 5,29 persen, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 4,43 persen.
Disusul oleh transportasi dan pergudangan sebesar 3,11 persen, real estat sebesar 6,09 persen, serta informasi dan komunikasi sebesar 6,06 persen.
BACA JUGA: Tata Wajah Kota Rangkasbitung, Bupati Lebak Klaim Relokasi Pedagang Berjalan Humanis
Selain itu, progam dari pemerintah yang sudah berjalan seperti makan bergizi gratis (MBG), sekolah rakyat, Koperasi Desa Merah Putih dan program 3 juta rumah turut memberikan dampak.
“Program ini mulai menunjukkan aktivitas yang cukup berdampak, termasuk di Banten juga menerima program tersebut,” cakapnya.
Perekonomian Provinsi Banten berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2025 mencapai Rp234,32 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp140,40 triliun.
Berdasarkan sektor lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Banten masih ditopang oleh industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 2,20 persen.
“Dan selanjutnya ada sektor perdagangan serta pertanian yang saat ini sedang mengalami musim panen, tercermin dari produksi padi di Banten secara kuartal naik 55 persen,” jelas Awang.
BACA JUGA: Berpotensi Meledak, DPRD Dorong Pemkot Serang Tertibkan Pedagang di Jalur Pipa Gas PIR
Sedangkan, dari sektor pengeluaran konsumsi rumah tangga tercatat mengalami peningkatan secara tahunan sebesar 2,37 persen, dibandingkan triwulan II 2025 sebesar 2,03 persen.
“Konsumsi rumah tangga tumbuh positif didorong adanya momen liburan sekolah, tahun ajaran baru sekolah dan perkuliahan, serta perayaan Hari Kemerdekaan RI, serta perayaan Maulid Nabi Muhammad. Momen tersebut mendorong penguatan hampir di seluruh kelompok konsumsi,” tuturnya.***


















