BANTENRAYA.COM – Sebuah unggahan akun Instagram bernama @time.breakkkk jadi perdebatan warganet karena menyebutkan suasana Kota Serang sudah berubah.
Kota Serang disebutkan kini sudah berubah karena banyaknya acara konser musik, namun majelis ilmu atau pengajian semakin sedikit.
Unggahan tersebut diunggah oleh Instagram @time.breakkkk pada Senin, 3 November 2025, berisi cuplikan pengajian di Festival Kaibon 2025.
BACA JUGA: Memasuki Musim Penghujan, Pemkot Cilegon Apel Kesiapsiagaan Bencana
“Serang, kota santri yang sekarang mulai berubah suasananya. Konser di mana-mana, tapi majelis ilmu malah sepi,” tertulis di caption.
“Yuk, sama-sama hidupin lagi suasana yang bikin hati tenang,” tutup keterangan, yang kemudian di bawahnya terdapat nomor rekening untuk donasi.
Sedangkan cuplikan video pengajian di Festival Kaibon 2025 tersebut diisi oleh Mahruroji Al Bantany.
BACA JUGA: Pembangunan Polisi Tidur di Gedong Dalem Disoal, DPUPR Kota Cilegon Sebut Tak Ada Izin
Mahruroji dalam pengajian tersebut menyampaikan bahwa kebaikan harus mendominasi dari pada kejahatan.
“Jika Al-Haq nya tidak datang, Al-Batil akan mendominan. Jika putih tidak mendominan, hitam akan menang,” ucapnya.
Ia juga meminta untuk para pemuda-pemudi agar selalu ada di rumah ibadah, bukan di tongkrongan yang hanya sia-sia.
BACA JUGA: Pengurus GP Ansor Banten Dinobatkan Sebagai 30 Pemuda Berpengaruh Nasional Kategori ASN
“Tapi kalau pemuda-pemuda taatnya nggak dijumpai di majelis-majelis, di rumah-rumah Allah, mereka sibuk di tempat tongkrongan, larut malam, menyita mereka sampai pagi. Rusak paginya, Subuh tidak dikerjakan, mau jadi apa?” Lanjut Mahruroji.
“Mau jadi apa kota (serang) ini kalau dipimpin oleh orang yang tidak cinta kepada Allah dan Rasulnya,” tutupnya.
Perdebatan Warganet Terkait Suasana Kota Serang yang Ramai Konser Musik
Sontak unggahan tersebut menjadi perdebatan warganet, mulai dari penyebutan Kota Santri untuk Serang, kemudian event musik yang banyak terselenggara.
BACA JUGA: Mahasiswa Unsera Kunjungi Banten Raya, Pelajari Manajemen Media Masa
“Kota santri ma julukan untuk Pandeglang,” komentar @binsogiri.
“Izin koreksi min : 1. Sebutan kota santri itu Kabupaten Pandeglang. 2. Coba min turun ke lapangan langsung, – Kota Serang Alhamdulillah nya masih kental tradisi muslim, contoh Maulid nabi cuma di Serang yang kuat mempertahankan tradisinya tanda cara masyarakat Serang mengagungkan kemuliaan Nab Muhammad SAW. – Hampir di tiap masjid di kampung, komplek, masih banyak seruan sholawat, pengajian rutin mingguan 3. Kota Serang malah semakin banyak event kajian modern yang di adakan oleh beberapa penyelenggara, komunitas anak muda dll, yang mendatangkan langsung ustadz ternama. 4. Event musik gak melulu sentimen dari sisi negatif, justru event musik skrg berkembang dan di dalamnya ada roda ekonomi yang berputar, UMKM, parkiran dll. so, kota Serang sekarang gak melulu tentang event musik, dan event musik gak melulu negatif, liat sisi lainnya, kota ini lebih berkembang, variatif, daripada sebelumnya,” tulis @infomusikbanten. ***
















