BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Banten melaporkan, kondisi inflasi pada Juli 2025 tercatat sebesar 0,21 persen.
Angka inflasi itu mengalami peningkatan sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,19 persen.
Ketua Tim Statistik KTIP BPS Banten Saeful Hidayat mengatakan, penyumbang inflasi berdasarkan kelompok pengeluaran disumbang oleh kelompok pendidikan sebesar 1,07 persen.
Baca Juga: Dorong Penegasan Kota Serang Sebagai Ibu Kota Provinsi Banten, Andra Soni Minta Dukungan DPRD
“Karena tahun ajaran baru, andil inflasi pada kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen,” ujarnya.
Selanjutnya, disusul oleh kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,46 persen,” kata dalam siaran resmi BPS yang dikutip Bantenraya.com Minggu 3 Juli 2025.
Penyumbang utama inflasi di Banten pada bulan Juli, disebabkan oleh bawang merah sebesar 0,07 persen, tomat 0,05 persen, cabai rawit 0,04 persen, telur ayam ras dan bensin.
Baca Juga: Ide Kostum Karnaval HUT RI 17 ke-80 yang Unik dan Anti Mainstream, Dijamin Gak Ngebosenin
“Sementara komoditas yang justru mengalami deflasi yakni timun, air minum dalam kemasan, emas perhiasan, ikan kembung dan angkutan udara,” cakapnya.
Secara tahunan, Provinsi Banten mengalami inflasi sebesar 2,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,14.
“Inflasi Tertinggi terjadi di Kabupaten Pandeglang sebesar 3,14 persen dengan IHK sebesar 108,29, sementara wilayah dengan tingkat inflasi terendah ada di Kota Tangerang sebesar 2,03 persen,” jelas Saeful.
Penyumbang utama inflasi bulan Juli 2025 secara tahunan adalah Kelompok Makanan, Minuman danTembakau dengan andil inflasi sebesar 1,21 persen.
“Komoditas penyumbang utama inflasi tqhunan secara umumantara lain emas perhiasan 0,36 persen, tomat 0,31 persen, bawang merah, kopi bubuk 0,20 persen, dan minyak goreng 0,14 persen,” jelas Saeful.
Kondisi inflasi digambarkan sebagai tekanan darah pada manusia, apabila terlalu tinggi akan berpotensi menyebabkan gagal jantung sementara jika terlalu rendah akan berakibat badan menjadi lesu.
Baca Juga: APBD Perubahan 2025 Disahkan, Robinsar Prioritaskan 3 Bidang Ini
“Dengan demikian inflasi Banten masih dikatakan stabil karena Bank Indonesia memberikan toleransi inflasi ialah 1,5 persen plus minus 1 persen,” kata Saeful.***
Komoditas pangan di Pasar Induk Rau, Kota Serang mencerminkan kondisi yang menjadi penyebab inflasi.Raden/Bantenraya.com