BANTENRAYA.COM – Sekolah Dasar atau SD Negeri Rancapinang 2, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, memertemukan orang tua korban perundungan dengan orang tua terduga pelaku bullying.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk membina anak-anaknya yang berjanji tidak melakukan perundungan terhadap teman-temannya di sekolah.
“Kedua orang tua siswa yang bercanda berlebihan sudah kami undang dan semuanya hadir. Alhamdulillah kedua belah pihak menerima dengan lapang dada, akan menjaga anak-anaknya lebih baik lagi, dan tidak bercanda berlebihan, baik di sekolah maupun di rumah,” kata Acep, Kepala SDN Rancapinang 2, Selasa, 2 Desember 2025.
Acep menyebut, korban perundungan berinisial MF sudah kembali bersekolah, korban dipastikan tidak mengalami trauma berlebihan usai dimasukan dalam karung oleh kakak kelasnya.
“Korban sudah sekolah, dan ikut ujian. Saya melihat korban tidak trauma sama sekali, karena mereka itu hanya bercanda sesama teman, tapi mungkin berlebihan,” ujarnya.
BACA JUGA: Satu Siswa Cilegon Mundur dari Sekolah Rakyat, Dinsos Ungkap Alasannya
Dikatakan Acep, orang tua terduga pelaku bullying sudah menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua korban.
Kedua orang tua pelaku dan korban sudah membuat surat pernyataan atas kasus tersebut dengan cara musyawarah.
“Alhamdulillah semuanya saling memaafkan. Dan kami pihak sekolah membutuhkan kerja sama antara guru, dan orang tua siswa untuk bersama-sama membina anak-anak tidak lagi bercanda berlebihan,” terangnya.
Ibu korban dari MF, Mulyanti membenarkan, sudah memaafkan terduga pelaku yang melakukan perundungan terhadap anaknya. Dengan harapan kasus tersebut tidak terjadi kembali.
“Alhamdulillah kita semua sudah damai. Saya tidak menyalahkan siapapun, dan tidak lapor kepada siapapun. Harapannya yang penting tidak terulang lagi kejadian yang sama,” katanya.
BACA JUGA: Ini Bocoran Rangkaian Seleksi dan Tes Sekolah Kedinasan 2026, Persiapkan dari Sekarang!
Dia memastikan, anaknya sudah bersekolah dengan baik. Bahkan, tidak mengalami trauma berlebihan, meski sudah mendapatkan perlakuan perundungan dari temannya.
“Alhamdulillah anak saya baik-baik saja, sudah aktif bersekolah lagi, dan tidak ada rasa trauma. Mentalnya kuat, saya mendidik dia untuk kuat,” terangnya.***















