BANTENRAYA.COM – Program Makan Bergizi Gratis atau MBG di Kabupaten Lebak mampu menyerap ribuan tenaga kerja.
Hal itu dinilai sebagai bukti bahwa program MBG tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di samping dalam pemenuhan gizi generasi muda di Indonesia.
Asisten Daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Lebak, Ajis Suhendi memaparkan, hingga saat ini tercatat ada sekitar 37 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG di Kabupaten Lebak yang telah beroperasi dan mendistribusikan menu MBG ke sekolah.
Dari setiap SPPG, rata-rata jumlah orang yang dipekerjakan mencapai 40 atau sekitar 1.665 orang.
“Kemampuan program MBG di Lebak dalam menyerap ribuan tenaga kerja lokal tentu menjadi bukti MBG benar-benar dirasakan oleh semua kalangan,” kata Ajis saat dikonfirmasi pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Ajis menjelekkan, orang-orang yang dipekerjakan di dapur SPPG sendiri rupanya berasal dari kalangan keluarga miskin dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sesuai rekomendasi pemerintah pusat dengan berbagai jenis pekerjaan yang berbeda.
BACA JUGA: DPR RI Rizki Natakusumah Sebut MBG Bisa Perbaiki Gizi Masyarakat: Lebih Efektif dan Nyata
Adapun rincian jenis pekerjaannya diantaranya ialah pengelola produksi makanan, bagian cuci, bagian kebersihan, petugas pengamanan, dan pengemudi untuk mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah.
Ia menegaskan bahwa Pemkab mendukung sepenuhnya program MBG yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto, karena dapat menyerap lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat Lebak.
“Kami meyakini penghasilan gaji pekerja MBG itu sesuai aturan pemerintah daerah sehingga dipastikan mereka sejahtera. Maka kita mendukung program itu,” terang dia.
Kata Ajis, diamengatakan program MBG berdampak positif terhadap pendapatan ekonomi masyarakat dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Selain itu, program MBG juga dapat mempercepat pengendalian kemiskinan dan bersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah.
BACA JUGA: MBG di Kabupaten Lebak Terkendala Bahan Baku yang Tak Mampu Dipenuhi Pasar Lokal
Apalagi, program MBG juga menampung produksi kearifan lokal dari sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan.
“Kami optimistis program MBG dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus mengendalikan kemiskinan,” tandasnya.***