BANTENRAYA.COM – Ketua Satuan Tugas atau Satgas Percepatan program Makan Bergizi Gratis atau MBG Kabupaten Lebak, Amir Hamzah mengungkapkan sejumlah masalah program tersebut selama berjalan di Lebak.
Pria yang menjabat sebagai Wakil Bupati Lebak itu mengatakan, salah satu masalahnya ialah pasar lokal yang belum mampu memenuhi bahan baku MBG.
“Kalau dari pengelola itu ya soal bahan pokok yang belum bisa dipenuhi pasar lokal,” kata Amir pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Padahal, terang Amir, peran produk lokal untuk memenuhi bahan baku program pemerintah pusat ini sangat penting.
Tak hanya demi berjalannya program, keterlibatan pasar lokal tentunya bisa turut menggerakkan ekonomi di masyarakat.
BACA JUGA: Perketat Seleksi MBG dan Pengawasan Dapur dininta BGN Lebih Aktif
Salah satu yang ia sorot ialah terkait kualitasnya.
“Contohnya kan daging ayam atau sayuran. Apalagi buah-buahan. Kayak anggur, di kita belum bisa,” tuturnya.
Tak sampai di situ, masalah lain yang muncul ialah terkait adanya calo yayasan yang bergentayangan.
Dalam kasus ini, Amir merincikan calo-calo yayasan tersebut muncul dan berusaha menguasai dapur MBG.
“Jadi di titik-titik pembagian MBG ini dikuasi yayasan tanpa lapor. Kemudian dia nyuruh pihak lain yang mengerjakan,” terangnya.
BACA JUGA: Monitoring MBG di SD Negeri 1 Sempu, Kadindikbud Kota Serang Ahmad Nuri: Sekali-kali ke Dapurnya
Amir sendiri sebetulnya tidak mempersoalkan keberadaan yayasan.
Namun dia meminta agar yayasan tersebut turut membangun dapurnya sendiri.
“Orang yang kerja dan mendirikan dapur, dia (yayasan) hanya dapat fee doang. Lebih baik serahkan saja ke orang yang bangun dapur, dia juga bisa bikin yayasan,” imbuhnya.
Amir berharap, program makan bergizi gratis di Lebak bisa berjalan dengan lancar hingga menghasilkan output yang memang diinginkan.***