BANTENRAYA.COM – Sejumlah siswa Sekolah Dasar atau SD dan Sekolah Menengah Pertama atau SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, harus bertaruh nyawa setiap hari untuk menyeberangi Sungai Cijaralang agar bisa sampai ke sekolah.
Dari video yang beredar di media sosial, para pelajar melintasi Sungai Cijaralang dengan kondisi arus deras, lantaran tidak adanya jembatan untuk menyeberangi mereka.
Untuk sampai ke sekolah, para pelajar dibantu oleh warga dan guru menggunakan tali tambang menyeberangi sungai berarus deras.
Pasalnya, jembatan lintasan sementara yang digunakan oleh pelajar di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang ambruk dihantam derasnya arus Sungai Cijaralang dan belum selesai diperbaiki.
Kepala Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Mohamad Epan Kusmana mengatakan, jembatan sementara yang digunakan untuk menyebrang oleh siswa ambruk.
“Tempo hari masyarakat gotong royong bikin jembatan darurat, tapi hanyut terbawa banjir. Yang melintas itu siswa SD Rancapinang 1 dan SMP Cimanggu 3,” katanya, Kamis, 23 Oktober 2025..
BACA JUGA: Jembatan Cirokoy Selesai Dibangun, Pengendara Tidak Lagi Terjebak Macet
Kata Epan, jembatan yang digunakan oleh siswa saat ini sedang dalam pembangunan.
“Jembatannya lagi dibangun,” ujarnya.
Camat Cimanggu, Encun Sunayah mengatakan, Jembatan Cegog yang ambruk tersebut, saat ini sedang dalam perbaikan.
“Itu lagi proses pembangunan. Awalnya ada jembatan sementara, ternyata hanyut,” ujarnya.
Perbaikan Jembatan Cegog, lanjutnya, sedang dalam pembangunan.
BACA JUGA: Bikin Macet, Pembangunan Jembatan Cirokoy Dikeluhkan Pengguna Jalan
“Iya, jembatannya lagi dibangun, sebelumnya sudah ada jembatan lintasan, tapi hanyut terbawa sungai,” ujarnya.***