BANTENRAYA.COM – Akhirnya terungkap alasan truk tambang lebih pilih jalur Kecamatan Kramatwatu dibandingkan pilih Tol Cilegon Timur.
Menurut keterangan yang didapat Bantenraya.com banyaknya truk yang melintas ke jalan raya Serang Cilegon atau jalur Kecamatan Kramatwatu karena ada ketentuan batas over load di Tol Cilegon Timur.
Aturan tersebut membuat sopir truk tambang tidak melewati jalur tersebut karena bisa mengeluarkan biaya dia kali lipat sehingga lebih pilih jalur Kecamatan Kramatwatu.
Warga Kecamatan Bojonegara Hendri mengatakan, banyak sopir truk yang enggan melewati Tol Cilegon Timur karena adanya aturan batas over load.
“Jadi kendaraan yang over load itu tidak bisa masuk ke tol,” ujarnya, usai melakukan aksi unjuk rasa di simpang tiga wadas, Kecamatan Bojonegara, Rabu 22 Oktober 2025.
BACA JUGA : Warga Bojonegara Blokade Jalan, Tolak Truk Tambang dan Ancam Tutup Tol Cilegon Timur
Ia menjelaskan, apabila sopir memaksa melawati Tol Cilegon Timur dengan membawa angkutan yang overload maka akan dikenakan sanksi bayar tiga kali lipat.
“Bisa lewat cuma biaya tolnya itu bisa dua sampai tiga kali lipat dari biaya normal. Itu kan sopir yang nanggung bukan perusahaan,” katanya.
Hendri menuturkan, karena aturan tersebut sopir merasa keberatan sehingga berdampak terhadap kemacetan yang ada di Jalan raya Bojonegara-Puloampel dan Jalan raya Serang-Cilegon.
“Makanya sopir merasa keberatan gitu. Jadi ini bukan hanya masyarakat juga yang terdampak. Termasuk sopir-sopir juga merasakan dampak daripada kepadatan tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Serang Benny Yuarsa mengatakan, para sopir truk sempat bercerita dengan Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah saat melakukan sidak di perusahaan tambang beberapa hati yang lalu.
BACA JUGA :Protes Truk Tambang Kembali Terjadi di Kabupaten Serang, Warga Blokir Pertigaan Wadas
“Jadi ada keinginan dari supir truk saat ibu Bupati mau pulang, mereka meminta supaya supaya masuk ke Tol Cilegon Timur tidak kena beban lagi denda over load,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pembahasan saat rapat koordinasi dengan Pemprov Banten terkait pembebasan over load di Tol Cilegon Timur.
“Nanti itu akan disampaikan ibu melalui kami ke pihak Tol. Hasil rapat dengan gubernur mereka sudah membuka satu pintu gate untuk kendaraan truk supaya bisa masuk ke Tol Cilegon Timur,” katanya.
Benny menuturkan, truk tambang tidak diarahkan ke tol Serang Barat karena di Tol Cilegon Timur sudah membuka get pada pintu tol paling kanan.
“Cuman gatenya sudah dibuka yang paling kanan. Untuk mengurangi resiko kecelakaan karena kendaraan tambang itu kendaraan berat maka diminta melalui jalan tol. baik dari JLS maupun Bojonegara,” jelasnya. (***)

















