BANTENRAYA.COM – Meski belum mencapai puncak masa panen, wisatawan dari berbagai wilayah di Indonesia sudah mulai mengincar durian Baduy.
Mereka jauh-jauh datang ke Kampung Adat Baduy di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak untuk mencicipi ‘si raja buah’ yang asli tumbuh di tanah Baduy.
Saat ini, durian Baduy baru mulai memasuki masa panen awal sehingga stoknya belum melimpah.
Hal itu yang membuat harga durian Baduy saat ini terbilang masih cukup agak mahal, yakni Rp100 ribu untuk dua buah.
BACA JUGA: Baterai POCO M7 Bisa Tahan 2 Hari, Cocok Buat yang Mager Bawa Casan
Sementara di puncak masa panen yang diperkirakan tiba pada Januari nanti, buah durian Baduy akan melimpah dan dapat dibeli dengan harga yang lebih murah.
Meski begitu, wisatawan saat ini sudah banyak yang mengunjungi Baduy untuk berburu durian.
Seorang penjual durian Baduy, Pandi bahkan menyebut dirinya sempat menerima pembeli durian yang berasal dari Medan.
“Tahap panen saja sudah banyak wisatawan. Kalau puncaknya nanti kawasan Baduy biasanya macet,” kata Pandi.
Bagi penikmatnya, ujar Pandi, durian khas Baduy memang memiliki banyak hal yang bisa menarik mereka untuk datang mencicipi.
Diantaranya ialah pohon durian Baduy tumbuh secara alami tanpa campur tangan bahan kimia.
Wilayah Baduy di Kabupaten Lebak memang sejak lama terkenal sangat ketat dalam menyaring hal yang berasal dari luar Baduy.
“Kalau sudah melimpah, hampir setiap warga Baduy menjajaki durian di teras rumahnya,” ujar dia.
Seorang wisatawan, Andi mengatakan bahwa menikmati durian Baduy langsung di Kampung Adat Baduy juga memberikan pengalaman tersendiri.
Kata dia, manis dan legitnya durian ini yang dipadukan dengan suasana pedalaman khas Baduy merupakan kenikmatan yang sulit dilupakan.
“Manis durian dan alamnya yang masih terjaga, bikin suasananya tenang. Apalagi sambil ngopi pahit,” kata Andi. ***