BANTENRAYA.COM – Jalur pendakian wisata Gunung Pulosari, di Kabupaten Pandeglang menuai pro kontra dari masyarakat.
Pasalnya, wisata Gunung Pulosari diduga menyebabkan kawasan dipenuhi sampah hingga terjadinya asusila.
Menindak lanjuti permintaan masyarakat, BKPH Kabupaten Pandeglang secara resmi menonaktifkan jalur pendakian Gunung Pulosari.
Kepala Urusan Teknik Kehutanan BKPH Pandeglang, Yayat Hendrawiyatna mengatakan, penutupan sementara dilakukan untuk menjaga kondusivitas kawasan dan menghindari potensi konflik sosial.
“Penonaktifan sementara ini hasil kesepakatan bersama. Tujuannya agar situasi tetap kondusif dan tidak terjadi gesekan di masyarakat,” kata Yayat, Jumat 17 Oktober 2025.
Menurutnya, seluruh jalur pendakian yang selama ini aktif akan ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi menyeluruh.
“Semua jalur pendakian ditutup sampai akhir 2025. Tapi sifatnya tidak mutlak, bisa saja dibuka kembali kalau nanti ada kesepakatan baru,” ujarnya.
Yayat tak menampik, keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Sebagian warga mendukung penutupan demi ketertiban dan kelestarian alam, namun sebagian lainnya menilai kebijakan ini berdampak pada ekonomi warga sekitar.
“Yang pro biasanya pelaku UMKM yang mendapatkan manfaat dari aktivitas pendakian. Sedangkan yang kontra juga punya alasan sendiri, misalnya soal ketertiban atau pelestarian kawasan,” jelasnya. ***















