BANTENRAYA.COM – Tim Sar gabungan masih berupaya mencari salah seorang wisatawan yang juga santri asal Sulawesi Selatan bernama Awwalul Yurid Tauhid berusia 19 tahun yang dikabarkan hilang terseret ombak di Pantai Anyer.
Wisatawan itu hilang saat berenang di Pantai Cibaru, Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang pada Rabu 24 September 2025, pukul 17.30 WIB.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Serang Ade Ivan Munansyah mengatakan, pada hari kedua pencarian wisatawan yang hilang, tim gabungan tak kunjung menemukan korban.
“Pencarian masih nihil, tim gabungan melakukan pencarian dari lokasi tenggelam sampai pulau ular. Info terkini belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian,” ujarnya, Kamis, 25 September 2025.
Ia menjelaskan, kecelakaan laut itu terjadi karanan adanya ombak kencang yang menyerang korban saat berenang bersama 10 rekannya sehingga terbawa arus ke tengah laut.
BACA JUGA: Lomba Desa Wisata Kembali Digelar, Pemkab Serang Ingin Mesem Bareng
“Pukul 16.00 WIB korban beserta 10 rekannya berangkat dari pesantren dan tiba di Pantai Cibaru sekitar pukul 17.00 WIB. Korban langsung berenang, sekitar pukul 17.30 WIB korban terbawa arus kencang dan sempat meminta tolong kepada rekannya,” katanya.
Korban yang hilang terseret ombak tersebut merupakan salah satu santri dari Pesantren Tahfiz Kejuruan Irmansofran, Desa Tambang Ayam, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang.
“Korban hanya mondok di Anyar tapi alamatnya dari Desa Bajeng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Pencarian hari kedua ini ditutup dan akan dilanjutkan esok hari (hari ini-red),” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Subseksie Operasi dan Siaga Basarnas Banten Rizki Dwianto mengatakan, pencarian dilakukan dengan menyusuri lautan sampai radius 4 nautical mile atau tau sampai 7,4 kilometer dari lokasi kejadian pertama (LKP).
“Walaupun pencarian tidak ada kendala yang berarti, namun belum ada tanda-tanda korban muncul ke permukaan,” ujarnya.
BACA JUGA: Investor China Lirik Pulau Tunda, Siap Bangun Listrik hingga Wisata Unggulan di Serang
Ia menjelaskan, saat ini pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Jumat 26 September 2025 demi keselamatan tim saat melakukan pencarian di tengah laut.
“Alat yang digunakan perahu karet milik Basarnas, Polair dan drone thermal. Secara aturan pada malam hari tidak bisa untuk melakukan pencarian,” katanya.***