BANTENRAYA.COM – Kabupaten Tangerang jadi daerah paling banyak penderita penyakit HIV di Provinsi Banten.
Dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, pengidap HIV terbanyak ternyata ada di Kabupaten Tangerang.
Kabar mengejutkan tersebut disampaikan oleh kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, saat diwawancarai oleh tim Bantenraya.com.
Baca Juga: Gelar Reses di Kopo dan Cikande, Agus Wahyudiono Terima Keluhan Calo Tenaga Kerja
“Berdasarkan catatan kami, sejak 1996 hingga Oktober 2024, untuk kasus HIV di Banten secara kumulatif telah tercatat sebanyak 11.652 orang,” kata Ati kepada wartawan Bantenraya.com pada 14 November 2024.
Syukurnya, jumlah tersebut terhitung menurun dibandingkan sejak tahun 2023 sampai pertengahan 2024.
“Di tahun 2023 lalu kami mencatat ada sebanyak 17.680 orang dengan HIV, kemudian di pertengahan 2024 kemarin turun menjadi 13.360 orang,” ungkapnya.
Baca Juga: Poin Utama Debut Presiden Prabowo di KTT G20 Brasil, Perdamaian Palestina jadi Pembahasan
Ati mengungkapkan bahwa penurunan jumlah penderita HIV di Provinsi Banten karena pasiennya meninggal dunia.
Tangerang Raya jadi wilayah pengidap penyakit Human iImmunodeficiency Virus paling banyak, terutama di Kabupaten Tangerang.
“Di semua wilayah ada, tapi yang tertinggi itu Kabupaten Tangerang kalau secara kumulatif temuan kasusnya, dengan total 4.156 orang. Kemudian yang kedua adalah Kota Tangerang dengan 2.532 orang. Lalu, Kota Tangerang Selatan sebanyak 1.884 orang,” terangnya.
Baca Juga: STAI Syekh Manshur Gelar Sosialiasi dan Pendidikan Pemilih Bersama KPU Provinsi Banten
“Kabupaten Serang, 1.225 orang. Kota Cilegon 758 orang. Lalu Kabupaten Lebak dengan 445 orang, Kabupaten Pandeglang 332 orang, dan terakhir Kota Serang 320 orang,” tambahnya.
Penyakit Human iImmunodeficiency Virus atau HIV ini memang sangat berbahaya, bahkan Ati juga menjelaskan bahwa pengobatannya seumur hidup.
“Dan karena pasien ODHIV ini adalah pengobatannya seumur hidup, maka kita terus lakukan koordinasi untuk pendampingan dan pengawasan terhadap pasien-pasien ODHIV sampai virus yang ada ditubuhnya itu mereda dan bisa survive menjalani hidup sscara mandiri,” jelasnya.
Baca Juga: Pengamat Sosial dari UI Beri Angkat Suara Terkait Prostitusi Online, Begini Cara Mencegahnya
Lanjut Kepala Dinkes Provinsi Banten, penyebabnya karena LGBT, tertular, narkoba (saling tukar jarum suntik), dan yang jadi trend saat ini adalah seks bebas.
Ati selaku pegiat di bidang kesehatan selalu mengimbau masyarakat Banten terutama anak muda untuk menghindari seks bebas.
“Makanya kita banyak melakukan sosialisasi ke masyarakat maupun ke sekolah-sekolah supaya menjauhi perilaku pergaulan bebas yang dapat berpotensi menularkan positif HIV tadi,” ucapnya.***