BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang mencatat ada sedikitnya 5 ribu anak di Pandeglang yang putus sekolah.
Angka anak putus sekolah tersebut merupakan data yang dicatat oleh Disdikpora Kabupaten Pandeglang sepanjang tahun 2024 yang berasal dari jenjang SD dan SMP.
“Tidak menutup kemungkinan siswa (putus sekolah) itu yang melanjutkan ke pesantren, tetapi berdasarkan aturan pemerintah itu tidak termasuk sekolah,” kata Plh Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pandeglang, Nono Suparno, Jumat, 21 Juni 2024.
Baca Juga: Penyandingan Data Sengketa Pemilu Caleg DPR RI Nuraeni dengan Syarifah Ainun Jariyah Digelar 3 Juli
Ia menuturkan, bahwa ketika siswa akan kembali bersekolah melalui pendidikan non formal atau paket, pihaknya akan mengakomodir melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
“Kami dari Disdikpora, memberikan penjelasan kepada semua lini untuk memberikan solusinya,” ungkapnya.
“Dia masuk ke PKBM, baik itu paket A, B, C, agar bisa terdeteksi oleh Kementerian itu sebagai ATS (anak tidak sekolah),” terangnya.
Baca Juga: Sambil Rebahan, Masyarakat Bisa Pantau Tunggakan Pajak Lewat Aplikasi Serang Tatu Secara Online
Nono menerangkan, ATS sendiri memiliki dua kategori, yang pertama adalah drop out atau dikeluarkan dari sekolah.
Kemudian yang kedua yaitu berhenti dipertengahan kelas baik di tingkat SD maupun SMP.
“Jadi maka dari itu, jangan sampai dikeluarkan oleh sekolah, jika tidak mau melanjutkan sekolah. Karena itu akan terdeteksi oleh Kementerian, dan masuk kepada ATS,” katanya.
Baca Juga: JANGAN PANIK! 10 Cara Mengatasi WhatsApp yang Sering Logout Sendiri, Nomor 6 Sering Diabaikan
“Kemudian ada lagi kategori ATS yang sudah selesai sekolah dasar atau menengah tetapi tidak melanjutkan,” tuturnya.
“Itu akan terdeteksi juga oleh Kementerian. Karena wajib dasar ini 12 tahun, dia masuk kategori ATS,” sambungnya.
Saat ini, Pemkab Pandeglang sendiri diklaim sudah menjamin keberpihakannya pada peserta didik yang memiliki hambatan, baik ekonomi, sosial, maupun kendala geografis.
Baca Juga: Libur Sekolah Tiba, Objek Wisata di Kota Cilegon Langsung Diserbu, Hotel Sudah Full Booking
“Pemkab baru mampu membantu sekitar 270 siswa dari jenjang SD dan SMP sebesar Rp1 juta,” ujarnya.
“Itupun hanya untuk keperluan sekolah, untuk membeli seragam dan peralatan sekolahnya supaya dapat bersekolah kembali,” tandasnya. ***