BANTENRAYA.COM – Akses jembatan untuk melintas ke Kampung Baru, Desa Calungbungur, Kecamatan Sajira terendam akibat terdampak pembangunan Waduk Karian.
Hingga kini, belum ada tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak atau Balai Besar.
Untuk mengatasi terputusnya akses tersebut, sejumlah warga dan Ketua RW Kampung baru, melalui Yayasan Al Fajar Insani berinisiatif membuat jembatan apung untuk akses penyeberangan yang dibangun mulai pada Minggu 2 Juni 2024.
Baca Juga: Miris! Mantan Pemain Timnas Indonesia Diduga Keroyok Wasit di Final Turnamen Bupati Bener Cup
Pemilik Yayasan Fajar Insani, Suhari mengatakan, jalan ini merupakan salah satu akses jalan vital warga dan anak sekolah untuk beraktivitas.
“Karena tidak ada tindakan saja, kami berinisiatif membangun jembatan yang terbuat dari ratusan batang kayu dan penyangga dari puluhan tong tersebut merupakan pengganti dari jembatan sebelumnya, bermodalkan dari swadaya masyarakat kampung baru,” kata dia kepada Bantenraya.com, Selasa 4 Juni 2024.
Akibat jembatan terputus, mata pencaharian warga Kampung Baru terhambat. Bahkan, banyak warga yang mengeluh karena akses penghubung keluar wilayah tidak ada.
Baca Juga: Tolak RUU Penyiaran, Pers Mahasiswa Gruduk DPRD Provinsi Banten
“Betul, saya sangat prihatin kepada masyarakat yang terdampak Waduk Karian ini, imbasnya jalan yang digunakan terputus,” paparnya.
Pembangunan jembatan dibangun dengan dana mandiri masyarakat. Suhari menilai, dana yang terkumpul tidak akan mencukupi untuk membuat jembatan apung.
“Panjang nya 40 meter dan lebar 5 meter, semoga saja dana bisa cukup ya, kalau tidak selesai saya kasian kepada warga,” terang Suhari.
“Saya berharap agar proses pembangunan ini bisa dilirik oleh pemerintah dan balai, karena untuk swadaya saja kami masyarakat kurang begitu mampu untuk membangun dengan sempurna,” sambungnya.
Sebelumnya diketahui untuk menyeberangi genangan air di di danau Ciseureuh tersebut, warga membuat penyeberangan dari berjumlah bambu yang beralaskan papan yang lebarnya hanya 1,5 meter
Sementara itu, Ketua RW 03, Safe bahwa pembangunan jalan tersebut melibatkan sejumlah warga.
“Untuk membuat jembatan apung tersebut saya melibatkan sejumlah warga, memang sebelumnya jalan baru menuju Kampung Baru telah direncanakan namun sampai saat ini belum terealisasi,” pungkasnya.***















