BANTENRAYA.COM – Geger, aksi pengeroyokan kepada wasit yang diduga dilakukan mantan pemain Timnas Indonesia di final turnamen Bupati Bener Cup 3.
Sejumlah 4 pemain professional yang berasal dari Liga 1 dan satu pemain eks Timnas Indonesia diduga terlibat dalam aksi bpengeroyokan salah seorang wasit di pertandingan tarkam.
Pertandingan final Turnamen Bupati Bener Cup 3 berakhir dengan kericuhan dengan adanya suatu kekerasan yang berada di dalam lapangan Pule.
Baca Juga: Tolak RUU Penyiaran, Pers Mahasiswa Gruduk DPRD Provinsi Banten
Dalam sebuah video yang diunggah oleh @Titipan_Mafia di pada media X/Twitter tersebut yang terjadinya aksi pengeroyokan wasit di turnamen sepakbola tarkam di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Final turnamen Bupati Semarang Bener Bersatu Cup 3 tersebut diselenggarakan pada hari Minggu 2 Juni 2024.
Tim yang bermain pada jelang final tersebut antara PS Putra Bakti dari Desa Patemon melawan PS Ar Rafi dari Ampel Kabupaten Boyolali.
Pada awal pertandingan cukup tenang, dimana para penonton cukup mendukung tim yang dia dukung tersebut.
Namun pada pertengahan menit terjadi kericuhan dimana para pemain saling ricuh, dan wasit dikeroyok menjadi sasaran pemukulan pada aksi tersebut.
Kericuhan final turnamen Bupati Bener Cup 3 itu terdapat pemain dari Liga 1 dan mantan pemain Timnas Indonesia.
Yaitu diantaranya Komarudin, Ilham Mahendra, Herry Susanto, Wahyu Wijastanto, dan mantan pemain Timnas Indonesia Bayu Pradana.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha yang saat itu juga berada di sana langsung menghentikan jalannya pertanding yang terjadinya kericuhan turnamen tersebut.
Pada dasarnya Bupati Semarang menambahkan ajang sepakbola tersebut dilaksanakan dengan rutin tiap tahun.
Baca Juga: Kolaborasi ALVA dan Otoklix, Perkuat Layanan Purna Jual di Jabodetabek
Aksi pengeroyokan wasit pada turnamen tersebut telah dilaporkan kepihak berwajib, untuk dimintai penjelasannya.
Akibat aksi pengeroyokan tersebut banyak dibanjiri komentar publik dan menyoroti digelarnya turnamen tarkam tersebut.
“Catatan buat bapak panda nababan agar lebih realistis dlm membangun sepakbola indonesia, jangan cuma denger ulasan2 pengamat, lihatlah kasus inj juga kasus2 yg lain” tulis netizen.
Baca Juga: Kejiwaan Seorang Ibu yang Lecehkan Anaknya Akan Diperiksa Polda Metro Jaya
“Itu kasian wasitnya…kalau di stadion dia bisa dilarikan ke ruang transit…lha kalau di tarkam dia lari ngumpet di rumah penduduk” ungkap warganet.
“Makanya sepakbola negeri ini gk bakal maju2..lawong dikit2 gelut..kalah gelut menang songong..harus ambil tindakan nih meskipun pemain pro,dibanned aja dlm dunia sepakbola seumur hidupnya” ujar netizen.***