BANTENRAYA.COM – Publik dihebohkan terkait tempat makan atau nampan program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengandung minyak babi.
Dugaan atas tempat makan MBG mengandung minyak babi bermula dari laporan Indonesia Business Post.
Melalui laporannya, disebutkan bahwa terdapat 30 hingga 40 pabrik yang memproduksi tempat makan untuk pasar global termasuk nampan yang diduga digunakan dalam program MBG di Indonesia.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis di Lebak Diperluas, 12 Ribu Siswa Kebagian MBG
Tak hanya itu, laporan tersebut juga menyinggung adanya dugaan pemalsuan logo SNI dan label Made in Indonesia.
Bahkan, juga disebutkan adanya penggunaan bahan tipe 201 yang mengandung kadar mangan tinggi.
Sehingga, produk tersebut tidak direkomendasikan untuk makanan asam serta indikasi pemakaian minyak babi atau lard dalam proses produksi.
Baca Juga: Stadion Geger Cilegon Dibidik Jadi Venue Liga 1, Robinsar Siapkan Anggaran
Mengenai hal itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan yakni Hasan Nasbi buka suara perihal tempat makan MBG yang diduga mengandung minyak babi.
“Informasi-informasi ini harus otoritatif. Kalau pembuktiannya misalnya soal nampan itu nanti bisa diuji di BPOM, bisa diuji di laboratorium,” ungkapnya.
“Sampai sejauh ini kita tidak menemukan, tapi kalau memang ada kekhawatiran soal itu (tempat makan) ya diuji saja,” sambungnya.
Baca Juga: Inspire Terang Cilegon Tahap 2 Resmi Berjalan, Industri Diminta Beri Kontribusi Nyata
Hasan menegaskan agar masyarakat tidak termakan informasi yang belum jelas adanya.
Bahkan, dirinya juga memastikan bahwa pemerintah sangat menjaga baik keamanan hingga keselamatan untuk penerima MBG.
“Itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu-isu, apalagi isu yang sangat sensitif,” jelasnya.
Baca Juga: Tetap Ditolak Warga, Pemkab Bakal Kaji Ulang Kiriman Sampah Tangsel
“Pemerintah akan memastikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan para penerima manfaat MBG,” pungkasnya seperti yang dikutip dari kanal YouTube Kantor Komunikasi Kepresidenan.***