BANTENRAYA.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebak terus meluas. Hingga saat ini, dilaporkan ada sebanyak 12 ribu pelajar yang tersebar merasakan program tersebut.
Adapun pada tahap awal program MBG di Kabupaten Lebak tersebut, beberapa kecamatan yang mendapat jatah program tersebut diantaranya Kecamatan Leuwidamar, Cibadak, hingga Cioanas untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Berdasarkan laporan, program tersebut di Kabupaten Lebak berjalan lancar dan sasarannya terus meluas,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Maman Suryaman pada Rabu, 17 Agustus 2025.
Baca Juga: Stadion Geger Cilegon Dibidik Jadi Venue Liga 1, Robinsar Siapkan Anggaran
Maman menyampaikan, dari 12 ribu pelajar tersebut, rata-rata di tiap titiknya mencapai 3 ribu anak.
Dirinya berharap program MBG bisa diakses seluruh pelajar yang ada di Kabupaten Lebak sesuai dengan sasaran awal.
Sejauh ini tercatat ada sebanyak 225.055 pelajar terdiri dari 33.245 pelajar PAUD/TK, 142.578 siswa SD dan 50.232 siswa SMP tercatat akan mendapatkan program MBG di Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Inspire Terang Cilegon Tahap 2 Resmi Berjalan, Industri Diminta Beri Kontribusi Nyata
“Program MBG ini akan dilakukan secara bertahap. Kami menilai program MBG dipastikan anak lebih semangat untuk belajar dan tidak ada lagi yang putus sekolah,” terangnya.
Maman menilai, program MBG memberikan motivasi kepada anak-anak agar semangat belajar dan bisa melanjutkan pendidikan dengan baik.
Selain itu juga, program MBG dapat memenuhi gizi anak-anak untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045.
Baca Juga: Tetap Ditolak Warga, Pemkab Bakal Kaji Ulang Kiriman Sampah Tangsel
Selain pelajar, Maman mengungkapkan keinginannya agar program MBG pada tahun 2025 ini menyasar hingga ibu hamil sesuai perencanaan.
“Kami meyakini program MBG dapat meningkatkan kecerdasan anak didik, karena mendapatkan pemenuhan gizi dan protein,” imbuhnya.
Kepala Dapur MBG Pasar Keong, Agil Firdaus menyampaikan bahwa tiap porsi makanan seharga Rp8 ribu untuk siswa tingkat PAUD dan SD serta Rp10 ribu untuk tingkat di SMP ke atas.
Baca Juga: Warga Bangkonol Tolak Kiriman Sampah Tangsel, Minta Pemkab Pandeglang Batalkan Kerja Sama
Adapun di hari pertama ini pihaknya menyiapkan berbagai jenis lauk, mulai dari ayam, nasi, sayuran, susu, dan pisang.
“Sesuai zonasi ya, tiap dapur MBG itu mengakomodir sekolah-sekolah yang berada 6 kilometer di sekitar dapur. Kita juga pastikan, dalam menyiapkan makanan kami melibatkan ahli gizi untuk memastikan gizi maupun kehigenisannya,” tuturnya.
Ia melanjutkan, rencananya penyaluran MBG sendiri akan menggunakan menu yang bervariatif dan berbeda setiap harinya.
Baca Juga: Optimalkan Lahan Kering, Padi Gogo Jadi Andalan Swasembada Pangan di Pandeglang
Hal itu dilakukan agar para siswa tidak merasa bosan. Namun yang pasti, tiap menu yang dibagikan akan menyesuaikan kebutuhan nutrisi anak.
“Menu makanan setiap hari berbeda-beda, ditentukan langsung oleh ahli gizi. Misalnya, hari ini lauknya ayam, besok bisa tempe atau sumber protein lain, ditambah sayur, dan bisa saja ada tambahan seperti susu. Yang jelas, menu disusun bervariasi,” tandasnya. ***