BANTENRAYA.COM – Tokoh budaya, Sujiwo Tejo, komentari kasus SMAN 1 Cimarga di Podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier.
Podcast bersama Sujiwo Tejo itu diunggah di akun YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Dalam podcast tersebut Deddy dan Sujiwo membicarakan kasus-kasus pendidikan di Indonesia yang tengah hangat akhir-akhir ini.
BACA JUGA: Protes Truk Tambang Kembali Terjadi di Kabupaten Serang, Warga Blokir Pertigaan Wadas
Mulai dari konten Trans7 yang menyinggung Pondok Pesantren, siswa yang merokok di SMAN 1 Cimarga, hingga tewasnya Timothy Anugerah Saputra karena bully.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pembicaraan kasus di SMAN 1 Cimarga dan tewasnya Timothy Anugerah Saputra yang berkesinambungan.
Sujiwo Tejo dan Deddy juga sepakat bahwa pendidikan pada zaman mereka sangatlah keras, penggaris kayu dan penghapus papan tulis bisa terbang.
BACA JUGA: Pemkab Serang Dinilai Lambat Tangani Truk Tambang di Bojonegara, Warga Blokade Simpang Wadas
Pendidikan keraslah yang membuat keduanya bisa terbentuk hingga saat ini.
“Kalau kelahiran 76 aja ngalamin penghapus dan penggaris terbang, apalagi yang kelahiran 62 kaya aku,” ucap Sujiwo Tejo.
“Gak ikut upacara, guru piket itu keliling, ngumpet di kantin, ketahuan duak. Lapor ke orang tua, tambah di tambahin,” lanjutnya.
BACA JUGA: AAUW Fellowship Amerika Serikat Tawarkan Beasiswa untuk Perempuan, Bisa Kantongi Rp300 Juta Lebih
Deddy Corbuzier kemudian bertanya apakah pendidikan yang keras masih diperlukan zaman sekarang.
Kekhawatiran Sujiwo Tejo Apabila Pendidikan Lemah
Sujiwo Tejo menjawab “bagus”, dan beliau khawatir akan pendidikan yang lemah, karena bisa menjadikan anak didik tidak tahu mana yang benar atau salah.
“Aku khawatirnya yang lemah, yang nampar anak sekolah gara-gara ngerokok, pembullyan sampai orang b*nuh diri. Aku ni perokok, tapi kalau di tempat yang gak boleh ngerokok aku gak ngerokok,” katanya.
BACA JUGA: Dewa United Usung Misi Bangkit Hadapi Tuan Rumah PSIM , Incar 3 Poin di Yogyakarta
“Maksudku, kita harus tahu bahwa itu salah. Aku takutnya yang ngebully Timothy itu gak tahu bahwa itu salah,” sambungnya.
Beliau juga menyoroti pendidikan umum sekarang hanya transfer ilmu, tidak dengan etika. ***