BANTENRAYA. COM – Puluhan warga Kampung Cibetus, Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Pendopo Serang, Kamis, 26 Juni 2025.
Para warga menuntut pencabutan izin operasional PT Sinar Ternak Sejahtera atau STS yang dinilai mencemari lingkungan serta menimbulkan penyakit.
Selain itu, masa aksi juga meminta pembebasan 12 warga Cibetus yang ditahan.
Salah seorang dari Solidaritas Padarincang Melawan Asep Suparman mengatakan, para warga Cibetus mendorong Pemkab Serang untuk mencabut izin operasional PT STS.
Baca Juga: Profil dan Biodata Vedhino Clash of Champions Season 2 Batch 5, Prestasinya Luar Biasa
“Adanya PT STS itu meresahkan hak warga Kampung Cibetus, bagaimana 11 tahun kami melakukan upaya untuk mengusir kandang ayam,” ujarnya.
Ia menjelaskan, banyak para warga yang mengalami trauma berat akibat adanya penangkapan warga Kampung Cibetus usai terjadinya pembakaran kandang ayam PT STS.
“Ibu-ibu yang memang hari ini datang meminta pertanggungjawaban dan minta kepastian daftar pencarian orang atau DPO.
Asep menuturkan, meski PT STS sudah tidak beroperasi, namun warga tetap menuntut pencabutan izin operasional supaya tidak beroperasi di kemudian hari.
“Kalau operasi sekarang sudah tidak ada, cuma izinnya masih. Yang kita khawatirkan itu adalah banyak penyakit seperti iritasi kulit bahkan penyakit ispa,” jelasnya.
Warga Kampung Cibetus Ita mengatakan, banyak para warga yang takut keluar rumah dan anak-anak mengalami trauma usai terjadinya penangkapan warga Cibetus.
“Suami saya ditahan namanya Sarip usia 39 tahun. Saya punya anak yang ditinggal ayahnya, kalau ngelihat aparat pasti bawaanya selalu takut,” ujarnya.
Ita berharap, para warga bisa menemui Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah untuk menyampaikan aspirasinya.
Baca Juga: Tak Lagi Beli Baru, Pemkab Serang Bakal Sewa Randis untuk Menghemat Anggaran
“Keluh kesah kami ingin didengar oleh ibu Bupati. Perjuangan kami ini bukan omong kosong, penangkapannya ada, pencemaran lingkungannya ada, perusahaannya pun masih berdiri,” katanya.***