BANTENRAYA.COM – Penampang air di Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang yang rusak parah, menyebabkan petani tidak bisa menanam padi sampai saat ini.
Akibatnya, sebanyak lima kelompok tani atau Poktan yang terdiri dari 125 petani tidak bisa menanam padi.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang Yuli Saputra mengatakan, kebutuhan penampang air tersebut sangat mendesak lantaran petani belum bisa melakukan penanaman.
“Saya sudah koordinasi dengan Bali Besar dan besok, mereka akan menyampaikan ke kita teknisnya seperti apa,” ujarnya, Selasa, 22 April 2025.
Baca Juga: Pemkot Serang Jaring 13 Program Unggulan Hasil Musrenbang RKPD 2026, Pagu Anggaran Belum Ditentukan
Namun dari informasi yang diperolehnya, pihak BBWSC3 akan melakukan pemasangan drum penampung air untuk penanganan sementara.
“Petani sudah pada mengeluh dan meminta ke kita untuk segera memperbaiki penampangnya. Sekarang petani tidak bisa mengolah tanah, di sisi lain kita diminta Kementerian Pertanian untuk memprioritaskan kebutuhan petani,” katanya.
Yuli menjelaskan, seharusnya saat ini para petani sudah melakukan olah tanah di sawahnya untuk memulai penanaman padi pada masa tanam kedua.
“Tapi karena enggak ada air, petani enggak bisa olah tanah. Kita terus sampaikan ke Balai Besar (BBWSC3) supaya cepat dipasang drumnya biar petani bisa langsung menggarap tanahnya. Yang terdampak 124 hektare,” paparnya.
Baca Juga: Disebut Sebagai Calon Kuat Sekda Banten, Nana Supiana Irit Bicara
Ia mengungkapkan, pemasangan drum tersebut berfungsi untuk mengalirkan air ke sawah-sawah warga sampai BBWSC3 melakukan perbaikan permanen.
“Kita ingin airnya mengalir dulu ke sawah-sawah warga. Sambil lahannya digarap oleh petani, Balai Besar melakukan perbaikan sehingga penanaman pada MT kedua ini tidak terganggu,” tuturnya.
Pihaknya mengaku masih belum mengetahui kapan BBWSC3 akan mulai melakukan perbaikan penampang air tersebut.
“Kalau mekanisme yang disampaikan Balai Besar, mereka melakukan pengajuan dulu, nah cuman pendanaanya apakah dari APBN (Anggaran pendapatan belanja negara) perubahan atau yang lainnya, kita belum tahu,” paparnya.
Baca Juga: Target Pendapatan Meleset, Pemprov Banten Pangkas Belanja Daerah Rp1,2 Triliun pada APBD 2025
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang Abdul Gofur mendesak pihak terkait untuk secepatnya memperbaiki penampang air yang rusak tersebut.
“Kasihan masyarakat yang seharusnya sudah bisa menanam padi tapi masih menunggu perbaikan yang belum pasti dari pemerintah,” katanya.***