BANTENRAYA.COM – Forum HRD Serang Barat melakukan rapat koordinasi bersama musyawarah pimpinan kecamatan Bojonegera dan Puloampel hingga masyarakat.
Dalam rapat tersebut mereka membahas truk-truk tambang yang membludak di Jalan Raya Bojonegara-Puloampel yang terjadi dalam dua pekan terakhir.
Rapat koordinasi dilakukan di PT PLTGU Cilegon, Kecamatan Puloampel dan membuat pernyataan bersama untuk mendesak Gubernur Banten Andra Soni memberikan sikap tegas.
Ketua Forum HRD Serang Barat Abdul Muhit mengatakan, sengaja berkumpul bersama Muspika dan masyarakat akibat macetnya jalur Bojonegara-Puloampel.
“Sebenarnya berawal dari macetnya jalur kita, dengan eksodusnya truk-truk dari Jawa Barat. Ini mengganggu banget terhadap produksi di kami khususnya di industri Bojonegara dan Puloampel,” ujarnya, Jumat 10 Oktober 2025.
BACA JUGA: Jualan di Pinggir Tol Tangerang-Merak, Tukang Kopi Disanksi Rp50 Ribu oleh Majelis Hakim
Ia menjelaskan, akibat kebijakan Pemrov Jawa Barat yang menghentikan galian C di Parung Panjang, Kabupaten Bogor berdampak terhadap kondisi jalur dia kecamatan tersebut.
“Ini juga karyawan kami yang setiap hari bekerja itu sangat terganggu kondisi. Truk-truk yang ada di sini otomatis berpengaruh atau berdampak terhadap nilai sales di masing-masing industri,” katanya.
Menuturkan, banyak karyawan yang datang terlambat akibat terganggu dengan kemacetan yang terjadi karena meningkatnya jumlah volumen kendaraan khususnya truk tambang.
“Contohnya karyawan terlambat otomatis itu berpengaruh terhadap produktivitas. Kalau diukur kerugian, memang saya belum pegang data tapi yang jelas pada saat karyawan terlambat itu juga kerugian,” jelasnya.
Pihaknya juga membuat kesepakatan bersama Muspika dan masyarakat Kecamatan Bojonegara dan Puloampel untuk menuntut Gubernur Banten mengambil langkah tegas.
“Mendesak pemerintah di semua tingkatan baik di Kabupaten, Provinsi, Pusat agar segera berbenah, baik itu kondisi jalannya termasuk juga truknya,” paparnya.
Ia mengungkapkan, hasil musyawarah tersebut juga menuntut Gubernur Banten untuk segera menyetop truk dari Jawa Barat supaya tidak ada kemacetan di Jalan Raya Bojonegara-Puloampel.
“Segera benahi jalan ini kemudian truk-truk yang mengganggu bila perlu di-stop sehingga industri tidak terganggu,” tuturnya.
Sementara Warga Kecamatan Bojonegara Sufyani mengatakan, apabila Gubernur Banten Andra Soni tidak melakukan tindakan tegas maka masyarakat Bojonegara dan Puloampel akan langsung turun ke jalan.
“Kalau tidak ada solusi dari pemerintah akan turun ke jalan. Saya pastikan semua warga akan turun ke jalan,” ujarnya. (andika)