BANTENRAYA.COM – Ramah dan murah senyum serta memiliki pengetahuan yang luas. Demikian kesan pertama ketika bertemu Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Serang Ahmad Muhibbin.
Sebagai pendatang baru, perolehan suara Muhibbin pada Pileg 2024 lalu cukup signifikan yakni mendapat 13.945 suara dan mencatatkan sejarah perolehan dua kursi di Dapil Serang 1 untuk Partai Gerindra.
Jauh sebelum menjadi anggota DPRD Kabupaten Serang, perjalan hidup Muhibbin diwarnai dengan perjuangan hidup yang tidak mudah.
Sebagai seorang anak dari mantan Tenaga Kerja Indonesia atau TKI, pria kelahiran 4 Januari 1986 ini dipaksa hidup mandiri oleh keadaan dan harus menjalani berbagai profesi untuk dapat membantu ekonomi keluarga.
Baca Juga: Juara Thailand Masters 2025, Ganda Putri Indonesia Jadi Obat Pereda Krisis Prestasi Bulutangkis
“Saya anak kedua dari enam bersaudara. Waktu kakak saya masih balita, bapak dan ibu saya merantau ke Arab Saudi jadi TKI dan TKW, di sana bapak saya jadi supir dan ibu saya jadi pembantu rumah tangga,” ujar Muhibbin mengawali ceritanya, belum lama ini.
Ibunya terpaksa harus pulang ke Indonesia karena pada saat itu ibunya sedang hamil tua.
“Jadi ibu saya mengandung saya di Arab Saudi tapi saya lahir di Desa Kalapian, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Jadi saya tumbuh dan besar dari keluarga biasa, bapak saya jadi supir angkot, supir pick up, dan karir tertingginya jadi supri truk,” katanya.
Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, sementara adik-adiknya harus tetap sekolah, bapak dari tiga anak ini setelah selesai menempuh pendidikan perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri atau UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, pada tahun 2009 pulang kampung untuk bekerja yang bisa dia lakukan untuk membantu ekonomi keluarganya.
Baca Juga: 15 Tim Kejar Tiket Untuk Segel Tiket Lolos Nasional di Liga 4 Banten
“Saya kan sudah dikuliahkan oleh orangtua saya, waktu itu saya punya cita-cita jangan sampai adik-adik saya ada yang putus sekolah, jangan sampai enggak kuliah dan Alhamdulillah adik-adik saya bisa kuliah sampai S2,” ungkapnya,
Sebagai seorang mantan aktivis Himpunan Mahasiswa islam atau HMI dengan gelar sarjana yang disandangnya, Muhibbin tidak gengsi menjalani berbagai profesi seperti menjadi supir truk pasir dan bata merah, bahkan ketika tidak dapat tukang bongkar ia harus membongkar sendiri pasir dan bata yang diangkutnya.
Berbekal ilmu dan pengalaman yang didapat semasa kuliah dan semasa menjadi aktivis, Muhibbin mencari peruntungan dengan menjadi tenaga administrasi di kantor-kantor perusahaan kontraktor dan konsultan, hingga pada akhirnya ia dipercaya sebagai badan pelaksana administrasi di salah satu organisasi Persatuan Konsultan Indonesia atau Perkindo Provinsi Banten.
Sambil terus belajar tentang mekanisme dan manajerial bisnis kepada pengusaha konsultan yang lebih senior, Muhibbin memutuskan memberanikan diri membuat perusahaan konsultan.
Baca Juga: RSUD Cilograng di Lebak Ditargetkan Beroperasi April 2025
Keputusannya ini justru mengantarkannya menjadi Ketua Perkindo Provinsi Banten periode 2018-2023 dan terpilih kembali secara aklmasi untuk periode 2023-2028.
“Makanya temen-teman saya suka nyindir, di jok motor masih ada indomie enggak, karena kebiasaan saya dari rumah itu bawa indomie 1 bungkus. Jadi saya makan siangnya pakai indomie, kalau ketemu air panas saya masak, kalau enggak ketemu air panas saya makan mentahnya,” ungkapnya.
Pada tahun 2011, mantan pengurus DPD KNPI Kabupaten Serang dan DPD KNPI Provinsi Banten ini pernah dipilih oleh masyarakat melalui Musyawarah Desa atau Musdes menjadi Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri Desa Pegandikan dan pada tahun 2013 terpilih sebagai anggota Panwascam Lebakwangi.
“Jadi dulu saya sambil kerja itu ikut aktif di organisasi, di KNPI Kabupaten Serang waktu ketuanya Nasrullah, dan di KNPI Provinsi Banten waktu ketuanya Rano Alfat,” kata pria lulusan Ponpes Modern Daar El-Qolam, Gintung, Tangerang ini.
Baca Juga: Guru dan Pamdal Pemprov Banten Berebut Kuota, BKD Upayakan Pemanfaatan Sisa Formasi PPPK Tahap 1
Sebagai kepala keluarga, Muhibbin selalu menerapkan saling asah, saling asuh, dan saling asih terhadap istri dan anak-anaknya.
“Harapan kepada anak-anak smoga selalu diberikan kesehatan dan bisa tumbuh kembang dengan baik dan kelak bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain,” harapnya.
Muhibbin sendiri memutuskan maju di Pileg 2024 lalu selain karena penugasan partai, juga berangkat dari dorongan masyarakat di Dapilnya yang meliputi Kecamatan Ciruas, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Lebakwangi, dan Kecamatan Binuang.
Selain itu, alumni Madrasah Ibtidaiyah atau MI Alkhairiyah Kalapian ini mengaku menjadi anggota DPRD Kabupaten Serang untuk aktualisasi pengabdian dan mengamalkan doktrin yang didapatnya di pesantren yakni Khoirunnas anfauhum linnas yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia.
“Kebetulan saya kuliah di Faklutas Syariah UIN Sunan Kalijaga jurusan Jinayah Siyasah. Jadi persis saya produk dan lahir dari rahim Kemenag. Saya mengambil jalan politik sebagai wadah untuk memberi nilai manfaat, menjadi sarana pengabdian bukan semata-mata mengejar jabatan,” ucapnya.
Menurutnya, DPRD dengan tugas dan fungsinya memiliki posisi strategis dalam rangka menjawab harapan-harapan masyarakat, kaitan dengan pengentasan kemiskinan, pengentasan pengangguran, peningkatan pelayanan publik, dan bisa menghadirkan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Kabupaten Serang.
“Negara kita adalah negara demokrasi, dalam pemikiran demokrasi itu kan dikenal teori trias politica yaitu legislatif, ekskutif, dan yudikatif. Kemudian, posisi saya sebagai anggota legislatif bagaimana lembaga legislatif ini mampu menjaga keseimbangan atau check and balance,” paparnya.
Check and balance dapat berjalan, kata Muhibbin, bilamana anggota DPRD Kabupaten Serang dapat memaksimalkan fungsi dan kewenanganya.
Dengan mampu meciptakan keseimbangan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah maka akan dapat menghadirkan kebaikan-kebaikan bagi masyarakat secara luas.
“Bagi saya menjadi anggota dewan bukan tujuan tapi bonus kehidupan, dimana bonus ini tidak bisa dinikmati sendirian tapi harus dinikmati orang banyak. Tidak ada yang istimewa dengan jabatan anggota dewan kalau tidak menghadirkan kemakmuran bagi masyarakat,” katanya.
Adapun alasan memilih Partai Gerindra sebagai sarana pengabdian, pria yang memiliki komitmen hidup 3K yakni menjaga kehormatan, menjaga kepercayaan, dan menjaga kesetiaan ini mengungkapkan, karena Partai Gerindra sejalan dengan ideologi dan pemkirannya dalam rangka mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.
“Karena kesamaan ideologi dan pemikiran saya maka saya memilih mengabdi dan berjuang untuk masyarakat lewat Partai Gerindra,” tuturnya.***