BANTENRAYACOM – Tingginya harga beras di sejumlah wilayah di Provinsi Banten mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten.
Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir harga beras di Banten melonjak dengan cukup signifikan. Dalam upaya mengatasi hal tersebut.
DPRD Provinsi Banten meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dapat segera melakukan sejumlah langkah strategis.
Baca Juga: DPRD Provinsi Banten Banyak Terima Aspirasi Penguatan Program PemprovBaca Juga: Jadwal Voli GS Caltex vs Red Sparks, V League Women 2024, Lengkap dengan Siaran Langsung TV dan Link Live Streaming
Karena, kata dia, harga yang terus melambung tinggi sangat banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Iip mengatakan, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menggelar operasi pasar murah untuk masyarakat.
“Kami meminta kepada Pemprov Banten melalui dinas terkait agar segera melakukan langkah konkrit terhadap penyelesaian akan persoalan kenaikan beras ini. Salah satunya mungkin bisa melalui operasi pasar dan gelar pangan murah,” kata Iip kepada wartawan, Selasa (20/2/2024)
Iip menjelaskan, operasi pasar murah dianggap dapat menjadi solusi dalam merespon lonjakan harga pangan di Banten.
Ia juga mengatakan, dirinya banyak menerima aduan dari masyarakat terkait lonjakan harga beras yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Apa Arti Foolish One Tren Viral TikTok? Begini Penjelasan dan Makna Lirik Lagu Taylor Swift
“Kondisi seperti ini (kenaikan harga-red) dapat menimbulkan dua sudut, sudut daripada masyarakat dan sudut dari petani selaku prosuden. Sudut pertama di lingkungan petani, kenaikan harga beras ini tentu membawa dampak positif bagi mereka. Namun, dari sudut konsumen, kenaikan harga ini membuat masyarakat mengalami kesulitan. Dan hal ini (kenaikan beras-red) jika terus dibiarkan maka akan menyebabkan inflasi dan berdampak pada harga pangan yang lainnya,” jelasnya.
Iip menuturkan, pihaknya meminta dengan kepada Pemprov Banten untuk segera mendistribusikan cadangan pangan yang berada di Perum Bulog kepada masyarakat.
Karena, kata dia, selain harganya yang tinggi, ketersediaan barang di pasaran juga mengalami kelangkaan.
“Makanya kita minta agar Pemprov Banten bisa segera menyalurkan bantuan kepada masyarakat. Bil terdapat anggaran untuk bantuan sosial dan lain-lainnya, segera keluarkan. Agar harga beras ini bisa kita tekan, khususnya menjelang bulan suci Ramadhan mendatang,” pungkasnya.
Sementara itu, hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Banten Yoyon Sujana.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sampai mengantarkan masyarakat yang ingin membeli beras datang langsung ke Gudang Bulog.
Baca Juga: Sekda Kota Serang Tinjau PSU di TPS 01 dan TPS 24, Nanang Saefudin: Kita Ingin Memastikan…
Hal tersebut dikarenakan keberadaan beras di pasaran sudah tidak ada, sekalipun ada harganya sangat tinggi.
“Baru kemarin sebelum pemilu tuh saya mengantar langsung masyarakat warga Cibaliung dan Cimanggu untuk ke Gudang Bulog Kabupaten Lebak.
Minta agar dipermudah cara penebusan PO demi mencukupi kebutuhan masyarakat di Banten Selatan,” kata Yoyon.
Yoyon mengatakan, saat ini masyarakat bukan hanya dibebankan dengan kondisi harga yang tinggi.
Baca Juga: Banyak Dewan Muda Tak Berpengalaman, Masyarakat Jangan Menyesal dan Siap-siap Kecewa?
Melainkan juga dengan ketersediaan barang yang sulit didapatkan di pasaran. Untuk itu pihaknya meminta agar Pemprov Banten dapat cepar tanggap menyelesaikan persoalan tersebut.
“Sekarang ini masyarakat bukan cuma dipusingkan soal harga, tapi juga ketersediaan barangnya. Barangnya sulit didapat, dan sekalinya ada harganya tidak masuk akal. Makanya kita atas nama Komisi II DPRD Banten minta agar Pemprov Banten segera tanggap dan cepat melakukan upaya penyelesaian,” jelasnya.
Lebih lanjut Yoyon mengatakan, Pemprov Banten jangan merasa berbesar diri karena menjadi salah satu sentra pemasokan pangan Nasional.
Baca Juga: Pleno PPK Bolak-balik Pending, Situasi Pleno Tegang dan Puluhan Polisi Lakukan Penjagaan
Karena faktanya, saat ini di masyarakat banyak yang mengeluhkan tingginya harga beras dan sulit mendapatkannya.
“Jangan menjadi besar diri karena bisa menyuplai ke luar daerah, tapi saat ini faktanya kesulitan, stok di pasaran menipis, harga tinggi. Ini sangat merugikan masyarakat,” ujarnya.
“Kita minta agar beras itu jangan sampai langka, jangan sampai beras setara dengan emas. Daya beli masyarakat dapat disesuaikan, yang jelas jangan sampai beras itu menjadi langka,” imbuhnya. (Rafi/Bantenraya.com)***