BANTENRAYA.COM – Badrudin (24), seorang guru honorer di SDN 3 Margajaya rela berjalan kaki 2 kilometer jauhnya demi bisa melaksanakan tugasnya.
Badrudin adalah warga Kampung Dalung, Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak sementara sekolahnya berada di Kecamatan Cimarga.
Badrudin rela melakukan itu semua, padahal Ia hanya menerima gaji senilai Rp300 ribu per bulan.
Baca Juga: Daftar Lengkap Akun Instagram Pemain Drakor My Demon Serta Karakter yang Diperankannya
Guru olahraga SDN 3 Margajaya yang berstatus honorer ini mengaku, berjalan kaki hingga 2 kilometer dilakukannya karena memiliki banyak keterbatasan.
Terlebih akses jalan yang terjal dan tak bisa dilalui dengan kendaraan menjadi alasan lain dirinya rela berjalan kaki untuk sampai ke sekolah.
“Saya ngajar di sini sejak 2017 sampai sekarang, karena jalan tidak memadai lebih memilih berjalan kaki sepanjang 2 kilometer,” katanya saat ditemui di Rangakasbitung, Jumat 24 November 2023.
Baca Juga: Cerita Pilot dan Pramugari di Padang Pasir Viral di Tiktok, Endingya Malah Kaya Gini Sama Unta
“Sebetulnya bisa saja bawa motor tapi harus muter dengan jarak 10 kilometer, cukup lumayan jauh,” terangnya.
Ia menjelaskan, kekhawatiran saat berjalan kerap kali menghantui dirinya lantaran saat berjalan kaki harus melewati hutan belantara dengan potensi bahaya yang mengintai.
“Masih ada babi hutan terus hewan berbahaya, kadang pas di jembata saya pernah terpeleset dan terjatuh kebawah juga, sampai harus dirawat dirumah karena patah tulang,” ungkapnya.
Badrudin menuturkan, pembangunan jembatan sempat dilakukan namun terdampak longsor. Namun, sampai sekarang tidak ada perhatian lagi dari pemerintah.
“Tidak ada perhatian dari pemerintah, sampai sekarang jalan yang rusak, dan jembatan bambu tidak ada yang membangun,” tandasnya.
Ia berharap, agar pemerintah kembali membangun jembatan dan memperbaiki akses jalan menuju tempatnya mengajar.
“Kalau akses jalan di sini sudah baik, mungkin banyak yang seolah ke sini, harapannya semoga segera diperbaiki,” harap dia. ***