BANTENRAYA.COM – Unit Pelayanan Terdadu Daerah atau UPTD Samsat Cikande mencatat penerimaan pajak kendaraan bermotor atau PKB hingga 15 November 2023, baru terealisasi sebesar 88,79 persen.
Lebih rinci, Kepala UPTD Samsat Cikande Syadeli mengatakan, penerimaan PKB baru tercatat sebesar Rp 153,5 miliar dari target yang ditentukan sebesar Rp 172,9 miliar selama tahun 2023.
Artinya dalam kurun waktu satu bulan lagi, Samsat Cikande terus berupaya memenuhi target penerimaan PKB sekitar Rp 19 miliar.
“Kita masih kurang 11 persenan lagi, atau lebih kurang 19 miliar rupiah, di sisa waktu yang ada ini kita upayakan supaya bisa tercapai,” kata Syadeli kepada Banten Raya di Pelawad, Kecamatan Ciruas, Kamis, 16 November 2023.
Baca Juga: Profil Leon Dozan, Diduga Aniaya Pacarnya Hingga Menantang Polisi dengan Kata yang Tak Senonoh
Beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Samsat Cikande guna mendongkrak penerimaan PKB tahun 2023, di antaranya melakukan razia kendaraan, bekerja sama dengan Jasa Raharja Banten dan pihak kepolisian.
“Selama bulan November ini saja kami sudah melakukan razia, khusus penertiban pajak sebanyak empat kali, ini cukup efektif,” lanjut Syadeli.
Selain itu, kegiatan Samsat Keliling atau Samling terus digencarkan Samsat Cikande di berbagai perusahaan yang prospektif untuk menambah penerimaan PKB seperti, Indah Kiat, Nikomas hingga Pokphand. Supaya wajib pajak atau WP lebih mudah membayar pajak.
“Kita mendekatkan pelayanan kepada para pekerja tersebut. Termasuk ada program pemutihan sampai 31 Oktober kemarin itu lumayan menambah penerimaan,” terangnya.
Selain PKB, Samsat Cikande juga mencatat penerimaan pajak air permukaan, yang baru terealisasi sebesar 83,44 persen dari target sekitar Rp12 miliar, atau baru terealisasi sebesar Rp10 miliar.
“Sesuai arahan pak Kaban, Samsat juga tidak boleh libur atau cuti saat tahun baru, guna memaksimalkan penerimaan pajak ini,” papar Syadeli.
Menurut Syadeli, kondisi penerimaan PKB di Samsat Cikande yang belum maksimal disebabkan karena perekonomian secara makro sedang dalam kondisi kurang baik. Akibar dampak dari kekeringan maupun banyaknya perusahaan di Kabupaten Serang yang melakukan rasionalisasi.
“Kondisi ini bukan hanya di Banten, masyarakat lebih konsen terhadap pemenuhan kebutuhan pokok saat ini, memamg situasi ekonomi kita membuat lebih bekerja keras lagi,” kata Syadeli.***















