BANTENRAYA.COM – Sekitar 95.000 warga Banten harus mengikuti program vaksin ulang berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Mereka harus vaksin ulang karena jarak antara dosis pertama ke dosis kedua sudah lebih dari 6 bulan.
Berdasarkan kajian medis, untuk kasus tersebut maka orang yang bersangkutan tak bisa melanjutkan ke dosis kedua alias harus vaksin ulang.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah Diterjang Fenomena Hujan Es, Begini Penjelasan BMKG
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, jumlah warga Banten yang harus vaksin ulang terdapat dalam PCare Kemenkes.
“Jumlahnya di Banten berdasarkan data dari Kemenkes melalui PCare itu ada sekitar 95.000,” ujarnya kepada wartawan, Selasa 22 Februari 2022.
Ia menjelaskan, mereka yang harus vaksin ulang lantaran jarak antara vaksin dosis pertama dan dosis kedua sudah lebih dari 6 bulan.
Baca Juga: Bersiaplah Emak-emak! Bulog dan Disperindag Kabupaten Lebak Besok Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
Menurutnya, ada beberapa kemungkinan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Misalnya, mereka yang sudah dijadwalkan untuk vaksin dosis kedua malah terpapar Covid-19 terlebih dahulu.
“Kan tidak boleh langsung vaksinasi setelah terkena covid, ada jeda waktu 3 bulan,” katanya.
Kemungkinan berikutnya ada juga yang masih beranggapan untuk tak lagi menerima vaksin dosis kedua karena baik divaksin atau tidak masih tetap bisa terpapar Covid-19.
“Harus dilakukan edukasi, jangan sampai kita vaksinasi ulang pertama lagi, keduanya lama lagi, ngulang lagi nggak berhenti-berhenti,” tuturnya.
Ati menegaskan, saat ini pihaknya sedang menyusuri 95.000 warga Banten yang harus vaksin ulang yang tersebar di 8 kabupaten/kota.
“Untuk (jenis vaksin) yang diulang tergantung ketersediaan vaksin, dosis keduapun tergantung, boleh berbeda,” ujarnya.
Dikutip Bantenraya.com dari Instagram Dinkes Provinsi Banten di @dinkes_provbanten, di Banten terdapat 9.229.383 sasaran program vaksinasi.
Adapun warga sasaran terbagi dalam beberapa kategori yakni SDM kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat rentan dan umum, remaja, anak-anak dan gotong royong.
Dari jumlah warga sasaran tersebut 8.314.883 warga sasaran telah menerima vaksin dosis pertama atau sebesar 90,1 persen per 21 Februari 2022.
Baca Juga: Ini 7 alasan yang membuat seseorang digigit nyamuk ketimbang yang lainnya, waspadalah
Untuk vaksin dosis kedua terealisasi 5.801.468 orang atau 62,9 persen. Kemudian vaksin booster terealisasi 418.855 atau 4,5 persen. ***















