Kamis, 9 Oktober 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Kamis, 9 Oktober 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Menimbun Minyak Goreng

Muhaemin Oleh: Muhaemin
21 Februari 2022 | 19:00
Menimbun Minyak Goreng

Eko Supriatno, akademisi UNMA Banten Dok Eko Supriatno

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

Oleh. Eko Supriatno*

Berebut minyak goreng dikutip dari beberapa berita, ratusan warga rela berdesakan demi mendapatkan minyak goreng murah dalam operasi pasar minyak goreng yang digelar.

Kelangkaan minyak goreng yang menyebabkan harga minyak goreng mahal menjadi keresahan sejumlah masyarakat.

Hingga akhir pekan kedua Februari 2022, masyarakat di berbagai daerah masih menyuarakan keluh kesah mereka merespons kelangkaan minyak goreng.

Gejolak harga kebutuhan pokok selalu menjadi isu sensitif yang bisa mencoreng kredibilitas pemerintah. Maka, durasi kelangkaan minyak goreng kedelai jangan sampai berlarut-larut. Pemerintah perlu menempuh semua cara yang legal untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga: Harga Kedelai Menggila, 32 Pabrik Tahu di Kabupaten Lebak Mogok Produksi

Komunitas lainnya yang juga sangat terpukul adalah belasan juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadikan minyak goreng sebagai komoditi andalan.

Sejumlah kebijakan pengendalian harga minyak goreng di dalam negeri sudah digulirkan sepanjang Januari-Februari tahun ini. Kendati harga rata-rata nasional berangsur turun, harga minyak goreng masih relatif tinggi, setidaknya masih di atas ketentuan harga eceran tertinggi (HET).

Pasokannya juga masih seret sehingga sebagian masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau di ritel modern ataupun di pasar tradisional.

Baca Juga: Menteri Agama Terbitkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, Maksimal 100 Desibel

Padahal, kebijakan kewajiban pemenuhan kebutuhan pasar domestik (domestic market obligation/DMO) minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan CPO olahan atau olein telah hampir tiga pekan bergulir.

Selama kurun waktu empat bulan lebih, lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri melesat tanpa kendali. Sejak dua bulan terakhir, minyak goreng juga berkontribusi besar terhadap inflasi.

Meroketnya harga minyak goreng di Indonesia ini jadi ironi, mengingat pasokan minyak sawit di Indonesia selalu melimpah.

Akar Masalah

Akar masalah atau penyebab kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng sudah diketahui.

BACAJUGA:

presidensialisme

Presidensialisme vs Parlementer, Manakah yang Lebih Relevan?

8 Oktober 2025 | 21:58
ijazah

Dampak Debat Ijazah Jokowi Di Masyarakat

3 Oktober 2025 | 08:24
ILUSTRASI: Gambar merupakan hasil rekayasa menggunakan kecerdasan buatan.

BRICS vs Tarif Trump dan Peluang Indonesia

2 Oktober 2025 | 22:12
Novita Sari Yahya dan pandangannya tentang Miss Universe

Miss Universe: Standar Terukur, Rekam Jejak Keluarga, dan Figur Inspiratif

1 Oktober 2025 | 21:23

Baca Juga: Menteri Agama Terbitkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, Maksimal 100 Desibel

Pertama, kenaikan harga minyak goreng sudah diperkirakan sejak tahun lalu, menyusul naiknya harga CPO di pasar global.Karena tidak adanya langkah atau kebijakan antisipatif, kelangkaan dan naiknya harga harus ditanggung masyarakat sebagai konsumen.

Kedua, kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi karena pemerintah lebih memanjakan biodiesel ketimbang untuk urusan perut rakyatnya. Akibat kebijakan pemerintah, pengusaha minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dalam negeri lebih baik menyalurkan ke biodiesel ketimbang untuk konsumsi untuk industri pangan.

Konsumsi CPO di dalam negeri yang sebelumnya didominasi oleh industri pangan, kini menjadi industri biodiesel. Lonjakan tajam terjadi sejak 2020 dengan diterapkannya Program B20 (20 persen kandungan CPO dalam minyak biosolar).

Tingginya harga kebutuhan saat ini merupakan persoalan klasik yang terjadi setiap tahun. Kendati klasik, sampai saat ini belum ada solusi konkret dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kelangkaan minyak goreng di pasaran membuat harga minyak goreng tiba-tiba melambung tinggi.

Baca Juga: Nilai Harta Kekayaan Sekda Banten Al Muktabar, Punya Tanah di Jakarta hingga Mobil Senilai Miliaran

Dari berbagai kajian empirik di lapangan, banyak faktor yang menyebabkan harga kebutuhan minyak goreng tidak stabil.

Pertama, distribusi yang buruk. Infrastruktur yang baik ternyata masih belum memberikan pengaruh dan jaminan distribusi bahan pokok berjalan cepat. Kondisi ini akhirnya membuat stok menipis dan membuat harga merangkak naik.

Kedua, banyaknya pedagang “nakal”. Mereka ini kerap memainkan harga untuk mendapatkan keuntungan besar. Biasanya pedagang nakal ini yang memiliki modal besar dan membeli barang dalam jumlah besar, kemudian menimbun di dalam gudang. Ketika barang sudah langka, mereka lantas memainkan harga semaunya sendiri. Mereka mengeluarkan sedikit demi sedikit sehingga masyarakat terpaksa membeli.

Ketiga, lemahnya pengawasan yang dilakukan Pemprov maupun pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah masih belum memiliki power untuk menentukan harga pasar. Pemerintah terkesan pasrah dan hanya melakukan operasi pasar tanpa menyentuh akar persoalan yang sesungguhnya. Pengawasan yang dilakukan terkesan tidak ketat, sehingga pedagang nakal dengan bebas memainkan harga. Mestinya pengawasan dilakukan mulai dari distribusi sampai di tangan konsumen. Diakui atau tidak ketidakstabilan minyak goreng membuat masyarakat tidak tenang apalagi dalam suasana pandemi ini. Sebab, harganya sudah sangat mencekik dan tidak semua elemen masyarakat bisa menjangkau.

Baca Juga: Nilai Harta Kekayaan Sekda Banten Al Muktabar, Punya Tanah di Jakarta hingga Mobil Senilai Miliaran

Negara Tidak Berdaya

Negara kembali tidak berdaya mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok. Itu tecermin dari tidak terkendalinya harga minyak goreng.

Seperti layang-layang putus benang, harga minyak goreng bergerak tanpa kendali, naik turun bagai roller coaster.

Tangan-tangan negara tak kuasa menjangkau. Hukum keseimbangan permintaan (demand) dan ketersediaan (supply) menjadi usang. Hukum besi pasar itu tidak berlaku.

Penulis mencurigai ada peran ‘tangan-tangan kedua’ yang mengatur harga.

Baca Juga: Nilai Harta Kekayaan Sekda Banten Al Muktabar, Punya Tanah di Jakarta hingga Mobil Senilai Miliaran

Sistem distribusi kebutuhan pokok di Indonesia belum efisien. Indikasinya terlihat dari disparitas harga antarwilayah yang relatif tinggi dan fluktuasi harga yang belum terkendali akibat ketidakseimbangan supplay and demand.

Keterkaitan antarwilayah yang masih lemah, terutama menyangkut arus barang, kian memperumit masalah. Ditambah dengan belum meratanya infrastruktur distribusi, baik sarana transportasi, jalan, pelabuhan, maupun infrastruktur nonfisik, membuat distribusi berhadapan banyak kendala.

Ujung semua ini, sistem distribusi belum berjalan sesuai dengan harapan. Implikasinya, pasar tidak bisa berjalan sempurna karena ruang informasi dalam posisi asimetris (Stiglitz, 2005). Ditambah pasar yang oligopoli membuat negara kian tidak berdaya mengendalikan harga aneka pangan. Saat struktur pasar tidak sempurna, harga bisa diciptakan, bahkan disulap, dengan menciptakan ‘kelangkaan seolah-olah’.

Baca Juga: Ini Jawaban Dinkopukmperindag Kota Serang Soal Kenaikan Harga Kacang Kedelai

Pasar seolah-olah langka, padahal kelangkaan itu disulap pengendali pasar. Survei Susenas BPS 2022 menunjukkan bahan makanan pokok yang sering mengalami kenaikan harga ternyata memiliki pertumbuhan konsumsi negatif.

Bagaimana mungkin bahan makanan yang tingkat konsumsinya tumbuh negatif harganya terus naik? Bukankah itu bagai sulapan!

Menimbun Minyak Goreng

Perilaku tengkulak memainkan harga pada rantai distribusi demi meraih surplus dan mengorbankan konsumen ialah perilaku kejahatan sistemis.

Tengkulak Penghisap menetap sengaja memberi hak keleluasaan warga untuk terus berusaha. Dengan cara itu, ia akan terus dapat menarik pelbagai pungutan yang menjadi topangan hidupnya.

Daron Acemoglu dari MIT dan James A Robinson dari Universitas Harvard dalam buku mereka, Why Nations Fail; The Origin of Power, Prosperity and Poverty (2012), berkesimpulan bahwa ketimpangan di negara miskin lebih disebabkan kebijakan dan kelembagaan ekonominya yang bersifat ekstraktif, yang hanya menguntungkan segelintir oligopolis.

Baca Juga: Menteri Agama Terbitkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, Maksimal 100 Desibel

Kondisi diperparah kebijakan pemerintah yang tanpa sadar ternyata telah memfasilitasi terjadinya penguasaan pasar melalui kebijakan tata niaga yang salah.

Untuk mengeliminasi ‘Menimbun Minyak Goreng., ada Empat hal yang harus dilakukan.

Pertama, reformasi struktur pasar. Caranya, mendorong munculnya pelaku-pelaku usaha baru di setiap komoditas strategis. Reformasi struktur pasar tidak untuk mematikan pelaku usaha lama, tapi mendorong munculnya pelaku usaha baru.

Kedua, membenahi administrasi pergudangan. Ketika informasi gudang dikuasai, gerak arus barang dari satu titik ke titik lain mudah diestimasi, termasuk fluktuasi harga. Lebih dari itu, administrasi yang baik dengan mudah mendeteksi aksi aji mumpung, baik menimbun maupun menciptakan kelangkaan pasar semu pelaku kartel.

Baca Juga: Pembobol Minimarket dan Empat Pelaku Curanmor Berhasil Dibekuk Polres Lebak

Ketiga, meningkatkan produksi, produktivitas, dan efisiensi usaha tani dan tata niaga komoditas pangan di hulu. Produksi pangan yang baik akan menekan dampak buruk inefisiensi perdagangan. Perbaikan sistem informasi harga, informasi pasar, dan teknologi baru akan mengurangi inefisiensi sistem perdagangan yang akut.

Keempat, memperkuat KPPU baik dalam kewenangan menemukan alat bukti, memperluas definisi pelaku usaha sebagai subjek hukum KPPU, maupun peningkatan denda administratif agar ada efek jera.

Jangan Biarkan Berlarut-Larut!

Minyak goreng adalah faktor yang tidak boleh diabaikan begitu saja di dalam konsumsi rumah tangga. Ketika pandemi belum berakhir, konsumsi masyarakat menjadi salah satu faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi.

Jangan biarkan masalah ini berlarut-larut. Kalau bisa diatasi dengan menggeser skala prioritas atau refocusing anggaran untuk mensubsidi minyak goreng dan kedelai, bukan aib untuk melakukannya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 Februari 2022: Sosok Ini berhasil Temukan Reyna, Aldebaran Berhasil Bawa Pulang?

Harga kebutuhan pokok yang bergejolak selalu menjadi isu yang sangat sensitif jika tidak segera ditangani.
Kredibilitas pemerintah sebagai regulator menjadi taruhannya, karena masyarakat akan mempertanyakan kapabilitas pemerintah mengelola kebutuhan pokok.

Pemprov dan Pemkab/Pemkot sebagai pemangku kebijakan di daerah harusnya sudah bisa mengantisipasi agar harga bisa stabil.

Apalagi Banten sudah dikenal sebagai daerah penyokong pangan nasional dan otomatis semua kebutuhan pokok bersumber dari Banten.

Untuk menyelesaikannya harus menggandeng sejumlah elemen agar masalah ini tidak menjadi momok yang menakutkan. Pihak itu adalah legislatif, penegak hukum dan masyarakat, termasuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Sebab masyarakat yang saban hari bersinggungan dan langsung mengetahui kondisi riil harga di lapangan.

Selain itu harus ada ketegasan bagi penimbun maupun penahan pasokan agar mereka jera dan tidak menjadi pedagang nakal. Dalam hal ini penegak hukum memiliki kewenangan untuk menindak. ***

*Eko Supriatno, M.Si, M.Pd
Dosen Universitas Mathla’ul Anwar Banten
Pendiri Laboratorium Sosial dan Lorong Diskusi UNMA Banten

 

Editor: Administrator
Tags: CPOEko Suprianto
Previous Post

Mahfud MD Ungkap Kepuasan Publik 73 Persen terhadap Kinerja Jokowi-Ma’ruf, Netizen: Publik yang Mana?

Next Post

Polres Cilegon Tetapkan Enam Tahanan Jadi Tersangka Pengeroyokan di Dalam Sel

Related Posts

presidensialisme
Opini

Presidensialisme vs Parlementer, Manakah yang Lebih Relevan?

8 Oktober 2025 | 21:58
ijazah
Opini

Dampak Debat Ijazah Jokowi Di Masyarakat

3 Oktober 2025 | 08:24
ILUSTRASI: Gambar merupakan hasil rekayasa menggunakan kecerdasan buatan.
Opini

BRICS vs Tarif Trump dan Peluang Indonesia

2 Oktober 2025 | 22:12
Novita Sari Yahya dan pandangannya tentang Miss Universe
Opini

Miss Universe: Standar Terukur, Rekam Jejak Keluarga, dan Figur Inspiratif

1 Oktober 2025 | 21:23
opini
Opini

Dari Tragedi Sengkon dan Karta: Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Indonesia

30 September 2025 | 13:03
Ruli Riatno soal pengelolaan sampah di Banten
Opini

JAWARA BERKAH: Mengubah Paradigma Sampah dari Bencana Menjadi Berkah di Banten

26 September 2025 | 14:53
Load More
Next Post
Polres Cilegon Tetapkan Enam Tahanan Jadi Tersangka Pengeroyokan di Dalam Sel

Polres Cilegon Tetapkan Enam Tahanan Jadi Tersangka Pengeroyokan di Dalam Sel

Baduy Dalam Sedang Kawalu, Wisatawan Masih Banyak yang Berdatangan

Baduy Dalam Sedang Kawalu, Wisatawan Masih Banyak yang Berdatangan

2 Tambak Udang di Cihara dan Malingping Ditutup, Tidak Berizin dan Serobot Sepadan Pantai,

2 Tambak Udang di Cihara dan Malingping Ditutup, Tidak Berizin dan Serobot Sepadan Pantai,

Tebing Jembatan Curug Saketi Dibiarkan Longsor

Tebing Jembatan Curug Saketi Dibiarkan Longsor

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular

  • Honorer di Kota Cilegon

    450 Honorer Kota Cilegon yang Tak Masuk PPPK Paruh Waktu Dialihkan ke Outsourcing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 2027, Tunjangan ASN Pemkot Serang Bakal Dipangkas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Link Download Logo HUT Kabupaten Serang ke-499, Langsung Unduh dan Jadilah Si Paling Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Ketua KPU Kabupaten Serang Abidin Nasyar Jadi Staf Kesra Pemkab Serang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selalu Dikecewakan, Honorer Ngaku 3 Kali Dijanjikan Bertemu Walikota Cilegon tapi Gagal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Edy Mulyawan Martono Disebut Dalang Penyimpanan Cangkang Obat Tanpa Izin di Apotek Gama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mutasi Eselon II Tak Kunjung Dilakukan, DPRD Kota Cilegon Sebut Kelemahan Perencanaan Internal Birokrat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 125 Ribu Kubik Pasir dan Batu Diangkut Keluar Banten, Aptrindo Sebut Sehari Bisa 5.000 Truk Lalu Lalang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nadhif Basalamah Banjir Komentar Usai Dikaitkan dengan Azizah Salsha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kalang Kabut TKD Dipangkas Rp554 Miliar, Pemprov Banten Bakal Sewakan Aset Tidur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Honorer Pemkot Cilegon dipecat

Honorer Pemkot Cilegon Dipecat, Istrinya Protes

12 September 2025 | 13:37
penanaman modal d Kota Cilegon

Total Penanaman Modal di Kota Cilegon Tembus Rp9 Triliun, Lotte Chemical dan Krakatau Steel Mendominasi

1 Oktober 2025 | 21:56
Honorer di Kota Cilegon

450 Honorer Kota Cilegon yang Tak Masuk PPPK Paruh Waktu Dialihkan ke Outsourcing

7 Oktober 2025 | 13:45
mie gacoan ciruas

Pemkab Serang Hentikan Operasional Mie Gacoan di Ciruas, Disebut Tidak Memiliki Izin

30 September 2025 | 11:14

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

presidensialisme

Presidensialisme vs Parlementer, Manakah yang Lebih Relevan?

8 Oktober 2025 | 21:58
PT Bumi Hijau Motor

Intip Lowongan Kerja PT Bumi Hijau Motor, Simak Persyaratannya

8 Oktober 2025 | 21:49
macbook

Mau Beli Laptop MacBook Air dari Apple? Berikut Keunggulannya

8 Oktober 2025 | 21:44
robinsar

BKN Restui Rotasi dan Mutasi di Pemkot Cilegon, Robinsar Pastikan Sejumlah Pejabat Ini Aman

8 Oktober 2025 | 21:27

Tag

2022 Andra Soni ASN Bang Edi Banten BRI Brigadir J Cilegon drakor drama Korea Film Harga Tiket Helldy Agustian Indonesia Jadwal jadwal tayang Kabupaten Lebak kabupaten serang Kota Cilegon Kota Serang Lebak link nonton link twibbon lowongan kerja Pandeglang Pemilu 2024 Pemkot Cilegon pemkot serang Pemprov Banten pilkada Preman Pensiun 6 Preman Pensiun 7 profil provinsi banten Ramadhan Robinsar serang sinopsis Skin Gratis spoiler sub indo Timnas Indonesia Twibbon UMKM viral
ADVERTISEMENT
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda