BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Kabupaten Serang mendorong semua guru untuk meningkatkan kompetensi dalam mendidik siswa di sekolah.
Peningkatan kompestensi tersebut dilakukan supaya para tenaga pendidik tidak kalah saing dengan pesatnya kemajuan informasi dan teknologi atau IT yang sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan.
Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Aber Nurhadi mengatakan, guru juga harus bisa memanfaatkan canggihnya seperti tools Artificial Intelgigent atau AI dan aplikasi yang mempermudah pembelajaran.
“Pemanfaatan digital,mencakup akses yang lebih luas, interaktivitas, personalisasi, dan kolaborasi melalui berbagai platform online seperti e-learning dan media sosial. Artinya para guru harus bisa memanfaatkan itu,” ujarnya, Senin, 24 November 2025
Ia menjelaskan, kasus antara guru dan siswa yang terjadi di SMAN 1 Cimarga bisa dijadikan pembelajaran supaya para guru, orangtua dan siswa bersama-sama peduli tehadap dunia pendidikan.
BACA JUGA: Rekomendasi Hadiah untuk Peringatan Hari Guru Nasional 2025 yang Murah tapi Berkesan
“Pendidikan itu menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orangtua siswa, maka perlu ada keselarasan antara pemerintah, dalam hal ini sekolah dengan orangtua dalam mendidik siswa,” katanya.
Aber menuturkan, apabila tidak selaras antara guru dan orangtua siswa maka akan terjadi miss persepsi terhadap langkah dan tindakan pendidikan.
“Di era sekarang mendidik tidak harus dengan kekerasan, karena khawatir melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak,” jelasnya.
Pihaknya mendorong kepada orangtua siswa supaya bisa memahami dalam dunia pendidikan bahwa harus ada tindakan yang nyata baik ketika siswa melakukan kesalahan maupun siswa yang melakukan pelanggaran.
“Bagi yang berprestasi bisa diberi penghargaan sesuai dengan prestasinya sedangkan siswa yang nakal diberi hukuman atau punishment sesuai dengan kenakalannya,” paparnya.
BACA JUGA: Kewajiban Bukanlah Pengorbanan, Refleksi Menuju Hari Guru
Ia mengungkapkan, ancaman yang diberikan kepada pihak guru baik secara fisik maupun non fisik bisa berdampak secara psikologis baik kepada siswa dan guru itu sendiri.
“Pendidikan itu hakikatnya untuk menanamkan kesadaran bukan sekedar kepatuhan. Orangtua sebaiknya datang ke sekolah untuk meminta klarifikasi masalah yang terjadi kepada pihak sekolah,” tuturnya.***

















