BANTENRAYA.COM — Kegiatan Project-Based Learning (PJBL) digarap kelas 9 di MTSn 1 Kota Serang dengan membuat sebuah film pendek berjudul Red String of Fate.
Film pendek Red String of Fate dari kelas 9 di MTSn 1 Kota Serang merupakan implementasi dari upaya memberi ruang kepada anak didik untuk belajar menghayati kehidupan.
MTSn 1 Kota Serang, bukan sekadar menghafal teori merupakan salah satu bentuk pendidikan sejati.
Dengan bimbingan guru, para siswa dibagi perkelompok tiap kelas. Setiap karya lahir dari kesadaran akan masalah nyata yang mereka hadapi sehari-hari. Film menjadi wadah, apa yang dapat aku lakukan agar hidup lebih baik, lebih bermakna?
Salah satu karya yang dihasilkan adalah film berjudul Red String of Fate, yang diproduksi secara mandiri oleh kelas 9E MTsN 1 Kota Serang.
Salah seorang kru kelompok kelas 9E, Alisha Pelangi menjelaskan alur cerita yang penuh teka-teki dan keberanian para tokoh menjadi daya tarik utama film.
BACA JUGA: Ormas dan LSM Nakal Bikin Operasional Industri Lebak Tertekan, Gaji Buruh Disebut Jadi Korban
“Film ini mengisahkan perjalanan tiga siswa dalam mengungkap kebenaran dari beberapa kasus misterius di lingkungan sekolah mereka” ungkap Alisha yang biasa di panggil Pelangi.
Pelangi juga menambahkan proses pembuatan film ini tidaklah mudah bagi mereka. Para siswa harus mencari waktu syuting di tengah padatnya jadwal sekolah, proses menyusun naskah, serta terbatasnya peralatan yang dimiliki.
“Meski dibuat dengan sederhana, film Red String of Fate ini menunjukkan kreativitas, kerja sama dan ketekunan seluruh kru dalam menghasilkan sebuah karya yang semoga dapat bermakna bagi yang menyaksikan” ujar Pelangi.
Film Red String of Fate sendiri dijadwalkan dapat disaksikan mulai tanggal 25 November 2025 di kanal YouTube pakgurudisiplin13. ***
















