BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten menyiapkan langkah pembinaan besar-besaran bagi seluruh kepala sekolah setelah maraknya kasus perundungan di sejumlah satuan pendidikan.
Pembinaan untuk kepala sekolah, hal ini dilakukan menyusul dengan adanya insiden yang terjadi di salah satu SMP negeri di Tangerang Selatan viral di media sosial, beberapa waktu yang lalu.
Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Banten Andra Soni sebagai respons atas meningkatnya kekhawatiran publik terhadap keamanan peserta didik di lingkungan sekolah.
BACA JUGA: Bejo Jahe Merah Bawa Juicy Luicy untuk Hibur Kota Serang, Beli Tiketnya Sekarang!
Andra menegaskan, upaya menekan kasus perundungan tidak cukup hanya mengandalkan keberadaan program anti-bullying yang sudah disusun sebelumnya.
Ia menilai pelaksanaan program masih lemah karena belum adanya komitmen bersama dari seluruh komponen sekolah.
“Program itu ada, tapi yang harus dibangun adalah komitmen dari guru, murid, dan orang tua. Tanpa itu, pencegahan tidak akan berjalan efektif,” kata Andra, Jumat 14 November 2025.
BACA JUGA: OJK dan Regulator Aset Virtual di Dubai Perkuat Pengawasan Aset Digital
Menurut Andra, pembinaan massal nanti akan difokuskan pada penguatan peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah.
Tim ini, kata dia, disebut memiliki fungsi penting dalam mendeteksi potensi kekerasan sejak dini.
Andra mengaku telah menugaskan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten untuk memastikan seluruh sekolah benar-benar menjalankan mandat tersebut.
“Kami minta kepala dinas yang baru melakukan pembinaan, sekaligus memaksimalkan lembaga yang sudah dibentuk untuk menangani permasalahan kekerasan di sekolah,” tuturnya.
Andra menuturkan, sejumlah sekolah di Banten mulai memanfaatkan pemasangan kamera CCTV di titik-titik rawan sebagai bentuk pengawasan tambahan.
Langkah ini dinilai Andra sebagai upaya awal yang perlu diperluas agar pengawasan terhadap peserta didik jauh lebih menyeluruh.
“Beberapa sekolah sudah memulai dengan pemasangan CCTV. Itu bagian dari pengawasan yang harus terus diperkuat,” katanya.
Lebih lanjut, Andra juga turut menyoroti dampak psikologis yang ditimbulkan oleh tindakan perundungan, mulai dari trauma hingga turunnya motivasi belajar.
Ia menyebut gerakan setop bullying tak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari seluruh elemen pendidikan, termasuk wali murid.
“Sekolah didirikan untuk mendidik dan mencerdaskan. Hak anak harus kita jamin bersama,” tegasnya.***
















