BANTENRAYA.COM – Berikut ini merupakan nama-nama perusahaan yang sempat terpapar radioaktif Cessium-137 (CS 137) di Kawasan Industri Modern Cikande.
Satgas Penanganan Radioaktif Cs-137 sudah menyelesaikan dekontaminasi terhadap 24 perusahaan yang sempat terdeteksi adanya paparan radiasi Cs-137.
Sebagaimana diketahui temuan radioaktif Cs-137 berawal dari adanya laporan FDA (BPOMnya Amerika Serikat) yang mendeteksi adanya radioaktif Cs-137 pada udang beku yang diproduksi oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS).
Setelah mendengar kabar tersebut Bapeten berupaya mencari sumber radioaktif di PT BMS. Selain menemukan di perusahaan udang beku tersebut pencarian dilakukan dengan radius 5 kilometer.
Setelah pencarian tersebut setidaknya ada 24 perusahaan di wilayah industri Modern Cikande yang diklaim terpapar radioaktif-137.
BACA JUGA: Petani Melon di Waringinkurung Sukses Berkat Sistem Greenhouse, Untung Rp20 Juta Sekali Panen
Berdasarkan informasi yang didapat oleh Banten Raya berikut ini merupakan daftar 24 perusahaan yang sempat terpapar radioaktif Cs-137 di kawasan Industri Modern Cikande.
1. PT Bahari Makmur Sejati
2. PT Nikomas Gemilang
3. PT Citra Baru Steel
4. PT Valero Metals Jaya
5. PT Universal Eco Pacific
6. PT Sinta Baja Jaya
7. PT Crown Steel
8. PT Sentosa Harmony Steel (Hwa Hok Steel)
9. PT Vita Prodana Mandiri
10. PT Kanemory/Food Service
11. PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)
12. PT Peter Metal Technology
13. PT Growth Nusantara Industry
14. PT Asa Bintang Pratama
15. PT Cahaya Logam Cipta Murni
16. PT Ediral Tritunggal Perkasa
17. PT Ever Loyal Copper
18. PT Hightech Grand Indonesia
19. PT Jongka Indonesia
20. PT Kabatama Raya
21. PT New Asia Pacific Copper Indonesia
22 PT O.M Indonesia
23. PT Zhongtian Metal Indonesia
24. PT Luckione Environment Science Indonesia
BACA JUGA: Biaya BPJS Ketenagakerjaan Untuk Petani, Pemkab Serang Gelontorkan Rp101 juta
Pranata Humas Ahli Madya Bapeten Abdul Qohhar mengatakan, 24 perusahaan tersebut sudah dinyatakan bersih dari paparan radioaktif Cs-137.
“Jujur kalau data perusahaan itu dari Kemenperin (Kementerian Perindustrian), aku juga kurang faham, tapi bisa dikompare sama infografis dari berbagai media yang pada nyebut nama perusahaan juga. Tapi itu semua sudah bersih,” ujarnya.***
















