BANTENRAYA.COM– SMPN 2 Cilegon dan SMAN 1 Cilegon mengadakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) terhadap siswa didik baru, Senin (15/7).
Kedua sekolah sepakat MPLS dilakukan tanpa perundungan atau anti bullying.
Ketua Pelaksana MPLS SMPN 2 Kota Cilegon Fica Riani mengatakan, kegiatan MPLS diisi dengan hal positif dan membentuk karakter siswa baru sebanyak 320 anak.
Baca Juga: Pj Gubernur Banten Awasi Pengisian Kursi Kosong Pasca PPDB 2024
Ia menyebutkan bahwa MPLS di sekolahnya juga menerapkan program adiwiyata atau sekolah berwawasan lingkungan.
“Kegiatan MPLS di kami isi dengan hal positif, ada materi pokok, pengenalan sekolah, ada juga dari narasumber luar juga. Sesuai dengan sekolah kami yang adiwiyata, siswa yang MPLS juga membawa tempat makan dan minum pribadi, tidak berwadah plastik,” kata Fica kepada Banten Raya, Senin (15/7).
Fica menyebutkan, pada hari pertama MPLS siswa baru sekoloahnya memakai topi yang bunga-bunga untuk ciri khas sekolah. Hal itu sebagai bentuk sekolah yang berwawasan lingkungan.
Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2024, Pj Gubernur Banten Imbau ASN Jaga Netralitas
“Karena kita juga adiwiyata sudah Asian Eco School, jadi penerapan dari adiwiyata juga ada. Jadi topi itu ada identitas siswa dan asal sekolahnya, sebagai ciri khas MPLS. Kalau sekolah lain mungkin identitasnya pakai nametag kalau kita topi ya,” lanjutnya.
Fica menegaskan, pada MPLS itu tidak ada bullying atau perpeloncoan.
Ia pun menyebutkan sekolahnya sebagai sekolah ramah anak.
Baca Juga: Disperindag Banten Ungkap Kendala Penyerapan Pupuk Bersubsidi: Fokus pada Lini Ketiga dan Keempat
“MPLS ini ada OSIS yang terlibat, kita, guru terlibat juga memantau, supaya tidak ada bullying dan sebagainya,” ungkapnya.
Kata dia, MPLS efektif digelar dari Senin sampai Rabu dengan mengenalkan banyak materi, seperti materi pengenalan pembelajaran, dan narasumber dari luar.
Pada Kamis dilakukan pengenalan ekstrakulikuler yang ada di SMPN 2 Cilegon.
Baca Juga: Pemdes Sukabares, Kecamatan Ciomas Diimbau Prioritaskan Pembangunan PJU
“Kita hadirkan materi BNN, Puskesmas, lingkungan sekolah, ada juga Polsek, karena sekarang khawatir ya pergaulannya remaja jadi kita kasih pembekalan itu,” katanya.
Hal senada juga dilakukan SMAN 1 Kota Cilegon, dimana MPLS siswa barunya tidak melakukan bullying.
Ketua Pelaksana MPLS sekaligus Pembina OSIS SMAN 1 Kota Cilegon Irwan Rosadi mengatakan, pelaksanaan MPLS tersebut sebagai pembentukan karakter siswa baru.
Baca Juga: Wajib Pajak Keberatan, Bapenda Kabupaten Serang Tinjau Ulang Kenaikan NJOP dan PBB
Kata dia, ada sebanyak 400 siswa baru di sekolahnya.
“Kegiatan MPLS di SMAN 1 ini kita lebih kepada pembentukan karakter, menggali inovasi, kesehatan mental health, lebih kepada anti bullying dan bagaimana kita berbuat baik kepada sesama,” katanya.
Irwan mengungkapkan, dalam kegiatan MPLS ini, SMAN 1 Kota Cilegon memberikan tiga materi sebagai adaptasi peserta didik baru.
Baca Juga: Cegah Kekerasan, DKBP3A Kabupaten Serang Gencar Sosialisasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak
“Pertama tentang peraturan atau tata tertib sekolah, kedua kurikulum yang ada di sekolah dan ketiga tentang anti bullying,” ungkapnya.
Ia memastikan di SMAN 1 Cilegon tidak ada kegiatan ataupun perbuatan bullying yang dilakukan oleh peserta didik ataupun para guru.
“Di sini tidak ada sama sekali seperti itu, jadi kita mengampanyekan gerakan anti bullying,” katanya.
Baca Juga: Minta Bendungan Jadi Tempat Wisata, Surat Pemdes Sindangheula Tak Digubris BBWSC3
Menurutnya, pendidikan harus menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak, di dalam pendidikan juga yang dibangun adalah mindset.
“Kita dan anak-anak harus memiliki pola pikir yang baik, sehingga memiliki perilaku baik kepada masyarakat, jadi pembentukannya di pola pikir dulu,” ucapnya***
















