BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyerahkan hadiah kepada pemenang sayembara desain Tugu Pamulang, di Rumah Dinas Gubernur, Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin 27 September 2021.
Sayembara Desain Tugu Pamulang merupakan upaya Pemprov Banten melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.
Tak heran jika peserta yang mengikuti sayembara Tugu Pamulang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat.
Baca Juga: Dewan Sebut Tranparansi Anggaran RSUD Kota Cilegon Tidak Pernah Jelas: Orang Miskin Saja Masih Utang
“Alhamdulillah baru saja kita ikuti kegiatan pemberian hadiah, walaupun memang tidak cukup besar, tapi ini saya melihat merasa bahwa responsif dari teman-teman yang ada di Pamulang maupun Banten,” ujarnya.
“Ikut serta bahkan berduyun-duyun diikuti sampai seribu lebih. Jadi itulah bentuk kontribusi partisipasi warga banten terhadap pembangunan yang ada di Banten,” katanya.
Dikatakan WH, sayembara desain Tugu Pamulang merupakan ide dari dirinya sendiri.
Baca Juga: Gara-gara Hal Ini, Walikota Cilegon Marah-marah di depan Para Kepala OPD dan Camat
Hal itu sebagai upaya menjawab polemik perang opini ditengah masyarakat yang menginginkan desain tugu Pamulang itu sesuai dengan kehendak masyarakat.
“Tak heran memang sempat terjadi polemik perang opini. Maka saya bilang jalan keluarnya ya sudah buka saja,” ujarnya.
“Mendorong Dinas PUPR bahwa yang berkaitan dengan program pembangunan harus minta pendapat publik. Biar pembangunan juga mendapat legitimasi dan pengakuan dari masyarakat,” kata WH.
Baca Juga: Dewan Sebut Tranparansi Anggaran RSUD Kota Cilegon Tidak Pernah Jelas: Orang Miskin Saja Masih Utang
“Terlibat dan melibatkan, itulah yang namanya partisipasi masyarakat. Kita tidak bisa berjalan sendiri. Karena dengan dukungan masyarakat Insya Allah proyek akan lebih bermanfaat,” tambahnya.
Mantan anggota DPR RI itu berharap, dari hasil pembangunan tugu Pamulang itu, kelak bisa bermanfaat banyak untuk masyarakat. Tidak ada lagi perang opini dan lain sebagainya, karena desainnya juga dari masyarakat.
Diakui WH, pembangunan yang sebelumnya merupakan langkah cepat dalam menangani kekumuhan akibat tumpukan sampah. Sehingga bisa dikatakan itu dibangun dalam situasi darurat.
Baca Juga: Polisi Bekuk Dua Pelaku Komplotan Pembobol Minimarket di Lebak
“Pada dasarnya memang yang kita lakukan untuk rakyat. Karena dulu itu dibangun dalam keadaan darurat keterpaksaan karena disitu dulu banyak sampah enggak keurus,” ucapnya.
“Dan saya juga telah melihat di lapangan, makanya saya tanya landasan filosofisnya,” imbuh WH.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang atau DPUPR Banten Arlan Marzan menyebut, pembangunan tugu yang akan menghabiskan anggaran Rp200 juta.
Baca Juga: Lama Tak Muncul di Jagat Tewitter, SBY Tiba-tiba Mencuit Sebut Hukum Bisa Dibeli
Diungkapkan Arlan, pekerjaan akan dimulai pada minggu ketiga pada Oktober 2021. Adapun, untuk penyelesaiannya ditargetkan di akhir Desember 2021.
Diempat yang sama, tim dewan juri yang diwakili Agung Nugraha mengatakan, peserta yang ikut serta dalam sayembara ini ada sebanyak 1.013 peserta.
Dikatakannya , latarbelakang peserta sayembara ini terdiri dari berbagai kalangan, dari mulai pelajar hingga cleaning servis yang bisa menggambar ikut serta dalam sayembara ini.
Baca Juga: Milenial di Pedesaan Kabupaten Serang Dirikan TBM, Ini Tujuanya
“Nomor peserta TGP655 juara pertama dan tunggal. Penilaian dilakukan secara objektif karena dewan juri tidak pernah kenal satu sama lain dengan peserta,” katanya.
Sementara itu pemenang sayembara, Dedi dan Oma mengatakan, motivasi timnya mengikuti sayembara karena ingin terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan di Provinsi Banten. ***