BANTENRAYA.COM – DPRD Kabupaten Serang menunjuk ketua Fraksi Partai Demokrat Azwar Anas menjadi juru bicara DPRD. Namun pengamat menilai penunjukan jubir dprd tersebut tidak penting.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sutan Maulana Hasanudin (UIN SMH) Banten Syaiful Bahri menilai pemilihan Azwar Anas sebagai Jubir DPRD Kabupaten Serang tidak terlalu penting karena setiap fraksi berhak untuk berbicara.
“Karena di DPRD itu kan banyak tupoksi dan banyak fraksi, artinya kalau bicara banyak fraksi ada banyak parpol. Sebenarnya ketua DPR itulah yang tugas pokok fungsinya menyampaikan kebijakan dari lembaga DPRD,” ujarnya, Jumat 25 Juli 2025.
Ia menjelaskan, Jubir tidak penting dalam lembaga DPRD karena terdapat pimpinan dan ketua fraksi yang berhak untuk berbicara atas nama lembaga dan atas nama masyarakat.
“Juru bicara ini nanti seolah-olah mengatasnamakan semua fraksi, padahal pernyataan fraksi itu belum tentu semuanya sama,” katanya.
Syaiful juga mempertanyakan aspek legalitas dipilihnya Azwa Anas sebegai Jubir DPRD Kabupaten Serang tanpa adanya aturan yang jelas.
Baca Juga: Secara De Facto Lurah Harus Awasi Koperasi Kelurahan Merah Putih Kota Serang
“Pertanyaan saya adalah apakah ini bentuk dari Paripurna atau karena keputusan yang lain. Karena keputusan tertinggi di lembaga DPRD adalah paripurna, dan dalam nomenklatur Jubir itu setahu saya nggak ada,” jelasnya.
Ia menyebut pemilihan Azwa Anas sebagai Jubir juga dinilai tidak rasional lantaran jabatannya di lembaga legislatif hanya sebatas anggota DPRD Kabupaten Serang.
“Azwar Anas itu kan politisi Demokrat sementara di DPRD Demokrat ini bukan ketua DPR danbukan pemenang pemilu di Kabupaten Serang. Makanya kita belum tahu posisi Azwar Anas itu hasil rapat paripurna atau bukan,” paparnya.
Baca Juga: Orderan Ojol Ini Bikin Ngakak, Viral Disuruh Minta Bangunkan Pacar Pelanggan
Adanya Jubir dalam DPRD juga tidak diatur dalam undang-undang.
“Melihat dari undang-undang MD3 tidak ada yang namanya juru bicara kalaupun ada bisa dari ketua,” tuturnya.
