BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang mengingatkan kepada pihak sekolah untuk mencegah aksi kekerasan dan perpeloncoan selama kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Sekolah diimbau agar membuat program MPLS yang menyenangkan terhadap peserta didik baru.
Sekretaris Dindikbud Kabupaten Serang Eeng Kosasih mengatakan, setiap sekolah wajib melakukan MPLS sesuai dengan teknis yang sudah diarahkan oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Pemutus Rantai Kemiskinan Ekstrim, Pemkot Serang Support Program Sekolah Rakyat
“MPLS kan sudah ada petunjuk teknis dari pusat, artinya kita mengikuti saja semua aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah pusat,” ujarnya, Senin (14/7).
Ia menjelaskan, kegiatan MPLS dilarang keras diisi dengan aksi kekerasan terhadap siswa dan perpeloncoan lantaran tidak sejalan dengan regulasi yang sudah dikeluarkan.
“Intinya sekolah dan siswa kelas delapan, sembilan itu harus menyambut baik mereka yang baru masuk. Sebelumnya masih ada perpeloncoan, tapi selama dua tahun terakhir ini kita sudah terangkan kepada sekolah jangan sampai ada hal-hal yang tidak diharapkan,” katanya.
Baca Juga: Kemenag Resmi Naikkan Tunjangan Guru Non-ASN Rp500 Ribu, Ini Rincian dan Jadwal Pencairannya
Eeng menuturkan, sekolah wajib memberikan pemahaman tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa.
“Sesuai judulnya saja pengenalan lingkungan sekolah, misalnya pameran ekstrakurikuler, penjelasan mata pelajaran yang akan diberikan. Intinya yang berkaitan dengan pendidikan dan proses KBM yang ada disekolah itu,” katanya.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah (Waka) Kesiswaan SMPN 1 Kramatwatu Faidul Ulum memastikan tidak ada kekerasan ataupun tindakan bulying yang dapat membuat trauma pada siswa selama kegiatan MPLS berlangsung.
Baca Juga: Spoiler Salon De Holmes Episode 9 Sub Indo: Jadi Cameo, Han Sang Jin Perankan Detektif Swasta
“Kita tidak melakukan macam-macam. Tidak boleh ada bulying, kita pengen anak-anak kita merasa aman dan nyaman. MPLS sampai Jumat 18 Juli 2025,” katanya.
Ia mengungkapkan, dari 413 pendaftar hanya 288 yang diterima menjadi siswa SMPN 1 Kramatwatu dan mulai mengikuti MPLS di hari pertama.
“Yang enggak keterima mencari sekolah yang terbaik menurut mereka dan kita melaksanakan sesuai aturan. Orang tua siswa yang tidak keterima sudah kita beri penjelasan dan kita kasih arahan,” paparnya.***