BANTENRAYA.COM – Dinas Perikanan atau Diskan Kabupaten Serang dan Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP melakukan penyegelan pagar laut yang ada di Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara, dan Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Sebelumnya, puluhan nelayan telah mencabuti pagar laut yang ada di Desa Tanara, sehingga Diskan Kabupaten Serang dan KKP menyegel pagar laut yang ada di Desa Muncung.
Plt Kepala Diskan Kabupaten Serang Rochyan Aglan mengatakan, untuk melakukan penyegelan pihaknya juga dibantu oleh tim Polisi Khusus Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan atau PSDKP dari KKP.
“Kita melakukan sidak pada Minggu 26 Januari 2025, sekaligus penyegelan terhadap pagar laut yang membentang di laut Desa Muncung. Sedangkan yang di Kabupaten Serang sudah ducabut sama nelayan,” ujarnya, Selasa, 28 Januari 2025.
Baca Juga: Spesial Libur Isra Miraj dan Imlek 2025, Berikut Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini
Ia menjelaskan, pagar laut yang membentang tersebut dinilai dapat mengganggu aktivitas nelayan karena bisa merusak alat dan perahu saat menebar jaring dan mencari ikan.
“Sekarang yang masih ada pagar laut itu di Desa Muncung, namun yang namanya lautan banyak nelayan yang mencari ikan disitu. Jika itu mengganggu nelayan kita maka sudah seharusnya dibongkar,” katanya.
Rochyan menuturkan pihaknya berupaya untuk berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dan ke KKP supaya pagar laut di pesisir pantai tersebut segera dicabut.
“Kita akan melakukan pembongkaran dan mengirimkan surat ke Pemerintah Provinsi Banten dan KKP supaya bisa ditangani dengan cepat. Mudah-mudahan bisa mengungkap siapa yang masang supaya bisa bertanggung jawab,” jelasnya.
Baca Juga: Tusuk Kenalan Istri dari Aplikasi MiChat, Seorang Suami di Cilegon Dihukum 1 Tahun Penjara
Ia mengungkapkan, pihaknya juga menemukan pagar laut di sekitar Pantai Desa Tenjo Ayu, Kecamatan Tanara, namun itu dulunya tambak ikan milik salah satu warga yang kena abrasi.
“Di Desa Tenjo Ayu ada pagar laut tapi itu dulunya merupakan batasan tambak atas nama Pak Sujai. Cuman karena abrasi, daratan itu sudah tidak berbentuk dan tinggal patokan saja,” paparnya.***


















