BANTENRAYA.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten bakal segera menerapkan kurikulum prototipe kepada seluruh sekolah pada jenjang pendidikan SMA, SMK dan SKh.
Kepala Dindikbud Banten Tabrani menyakini kurikulum prototipe dapat diterika di Banten.
Keyakinan penerapan kurikulum prototipe lantaran saat ini Provinsi Banten sudah memiliki sekolah penggerak di Kota Tangerang dan Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: Gaga Muhammad Divonis 4,5 Tahun, Keluarga Laura Anna: Cuma Bisa Bilang Terima Kasih
“Kurikulum ini dirancang untuk menyederhanakan pembelajaran, yang harapannya dapat meringkankan beban guru sekaligus mengembangkan potensi anak,” katanya.
Ia menjelaskan, pada 2022, setelah Kota Tangerang dan Kabupaten Pandeglang, ada dua daerah lagi yang akan menjadi target sekolah penggerak di Banten yaitu Cilegon dan Lebak.
Penerapan kurikulum prototipe sebdiri memang dimulai dari sekolah-sekolah penggerak.
Baca Juga: Diogo Jota Menjadi Momok Arsenal Kala Jumpa Liverpool di Semifinal Carabao Cup Leg 2 dengan Skor 2-0
“Bagi sekolah yang belum menjadi sekolah penggerak, bisa menggunakan Kurikulum Prototipe bisa juga tidak,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Tabrani mengajak kepada sekolah-sekolah penggerak di Banten untuk mengimbaskan kurikulum prototipe kepada sekolah-sekolah lain di sekitarnya.
Namun demikian, Tabrani mengatakan, yang namanya pengimbasan sifatnya hanya mengajak kepada sekolah-sekolah yang akan diimbas, tidak bisa dipaksakan karena menyangkut soal kesiapan.
Baca Juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan
“Semuanya dikembalikan lagi kepada kesiapan sekolah untuk menggunakan kurikulum prototipe atau tidak,” ungkapnya.
“Terutama bagi sekolah yang belum masuk sebagai sekolah penggerak, sedangkan bagi sekolah penggerak bisa melaksanakan kurikulum prototipe ini,” tegasnya.
Perlu diketahui, Kemendikbudristek dalam merancang kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya.
Baca Juga: Calon Pengantin di Lebak Dihimbau Bawa 3 Pohon Saat Daftar ke KUA, Ini Penjelasan Kemenag Lebak
Kurikulum ini mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.
Di sisi lain, kurikulum prototipe memberi fleksibilitas dan ruang besar bagi kearifan lokal, sehingga setiap satuan pendidikan dapat menunjukkan karakter dan keunikannya masing-masing. ***



















